Ajeng Raviando, Psi, seorang psikolog anak dan keluarga mengatakan, saat ini tindakan labeling tidak hanya menggunakan kata-kata negatif seperti ‘malas’, ‘nakal’, ‘bodoh’, tetapi juga kata-kata positif, seperti ‘cantik’, tampan, ‘pintar’, dan lainnya.
Ia bahkan mengaku saat ini lebih sering menemui orangtua melabel anaknya dengan kata-kata yang positif dibandingkan dengan kata-kata negatif.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Labeli Anak Bisa Lukai Harga Dirinya, Ini 6 Tips Agar Dads Tak Melabel Si Kecil
Padahal, kedua hal tersebut sama-sama berbahaya terhadap kualitas hidup dan konsep diri anak.
Lantas bagaimana cara memuji yang benar untuk membentuk karakter dan membangkitkan potensi anak tanpa memberi label?
Melansir dari sleepingshouldbeeasy, berikut adalah cara memuji yang benar yang bisa lakukan oleh orangtua untuk membangkitkan potensi diri anak.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Jangan Lagi Nilai Fisik Anak, Berisiko Membuat Depresi
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | sleepingshouldbeeasy.com |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR