Nakita.id - Kabar duka merundung Indonesia, Ibu Pertiwi lagi-lagi kehilangan salah satu putra terbaik dengan jasa tak terhitung.
Adalah sosok Bacharuddin Jusuf Habibie, cendikiawan sekaligus Presiden ke-3 Republik Indonesia, berpulang untuk selamanya pada Rabu (11/9/2019) petang.
Mengutip Kompas.com, BJ Habibie dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Mengenang sosok BJ Habibie, tentunya tak bisa kita lepaskan dari jasa-jasanya di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.
Putra kebanggaan Parepare, Sulawesi Selatan tersebut memang dikenal sebagai insinyur sukses di bidang penerbangan.
Bahkan ia pun menyelesaikan pendidikannya di Jerman dengan predikat summa cum laude di bidang konstruksi pesawat terbang.
Sepak terjangnya di dunia politik maupun ilmu pengetahuan sudah tak diragukan lagi.
Kariernya sebagai seorang pakar teknologi pesawat terbang tak bisa diremehkan, bahkan bisa disebut sangat cemerlang.
Melansir Tribun News, teori yang diciptakan olehnya, Teori Keretakan atau Crack bahkan digunakan di seluruh dunia.
Teori yang juga dikenal sebagai Faktor Habibie tersebut merupakan gebrakan di dunia konstruksi pesawat terbang, menentukan titik rawan di mana badan pesawat terbang paling rawan.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Hebatnya lagi, teori ini ditemukan Habibie pada tahun 1960-an, ketika teknologi pesawat terbang belum semaju sekarang.
Penemuannya itu bahkan bisa mengurangi risiko pesawat jatuh, karena memperhitungkan keretakan body pesawat yang bisa menyebabkan kecelakaan fatal.
Namun, selain seorang cendikiawan, Habibie ternyata juga sosok yang menyukai olahraga.
Habibie di usia senja masih kelihatan bugar sebelum kondisi tubuhnya makin menurun.
Mengutip Tribun Medan, ternyata salah satu rahasianya karena ia rajin berolahraga, minimal satu jam sehari.
Lantas, olahraga apa yang selalu ia lakukan?
Ternyata BJ Habibie rutin berenang satu jam tiap harinya, bahkan ketika usianya sudah masuk 80 tahun.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Dari wawancara tahun 2016 silam, ia mengungkapkan rutinitasnya untuk berenang tiap hari.
"Saya biasa berenang satu jam setiap hari. Saya masih kuat berenang satu jam setiap hari," ujar Habibie, dilansir dari Tribun Medan.
Ini sudah jadi kebiasaannya sejak masih muda, rajin berolahraga tiap hari.
Ia pun bercerita kala itu, tiap malam Habibie masih kuat untuk bangun dan melaksanakan salat Tahajud.
Baca Juga: Mengenang Penampilan Mendiang Ainun Habibie yang Anggun dalam Balutan Kebaya Klasik
Mengagumkan ya, Moms?
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan,Tribun News |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR