Nakita.id - Karena belum bisa membela diri, anak rentan alami pelecehan seksual.
Yang lebih menyakitkan, pelecehan ini dapat berdampak pada fisik dan emosional pada anak.
Dan tindak kejahatan ini dapat memberi efek jangka panjang pada anak, Moms.
Tapi Moms, mengenali pelecehan seksual pada masa kanak-kanak bukan hal mudah.
Karena anak takut dan mungkin malu untuk memberi tahu seseorang termasuk orang tuanya sekalipun.
Baca Juga: Dehidrasi Bikin Hari Moms Tidak Produktif? Ayo Minum Untuk Sehat!
Sering kali, pelakunya adalah seseorang yang dikenal dan dipercaya oleh anak.
Ini bisa menjadi anggota keluarga atau seseorang yang tinggal di rumah anak atau orang yang sering bertemu dengan anak misal di sekolah atau di lingkungan rumah.
Namun bisa juga dilakukan oleh orang asing yang tidak anak kenal atau temui.
Maka, sebagai orangtua Moms dan Dads harus selalu mengawasi segala bentuk pelecehan pada anak, karena pelecehan seksual sangatlah berbahaya bagi anak terutama mentalnya.
Mengutip dari Familydoctor, ada tanda-tanda yang harus Moms dan Dads perhatikan yang bisa mengindikasikan anak mengalami pelecehan seksual:
1. Ketika anak memberi tahu bahwa ia telah disentuh secara tidak tepat atau seksual di bagian tertentu.
2. Jika anak mulai berperilaku seksual secara tidak pantas pada orang lain, seperti menyentuh bagian tubuh orang lain secara tidak tepat.
3. Jika anak menggunakan bahasa yang tidak pantas secara seksual.
4. Anak lebih mengetahui tentang seks yang tidak sesuai dengan usianya.
5. Anak tidak ingin dipeluk oleh beberapa atau semua anggota keluarganya, teman, keluarga, guru, atau orang tertentu.
6. Depresi atau kecemasan dan sering menyendiri atau berubah jadi pendiam.
7. Anak mulai menyakiti dirinya sendiri.
8. Anak mengatakan tentang harga dirinya yang rendah di momen tertentu
9. Ada darah dalam pakaiannya, terutama pakaian dalamnya.
10. Dan yang paling mencurigakan adalah ketika anak mulai mengeluh sakit di daerah genitalnya.
11. Ada luka seperti memar, lecet, pembengkakan, sakit saat duduk atau berjalan dan bahkan pendarahan.
12. Kehamilan.
13. Jatuhnya nilai akademik anak dan sering tidak mau masuk sekolah.
14. Regresi pada anak kecil, seperti mengompol atau mengisap jempol.
15. Perubahan dalam kebersihan, seperti menolak untuk mandi (pada anak kecil).
Anak yang sudah lebih besar mungkin mandi lebih sering, ini kemungkinan untuk membersihkan diri dari apa yang mereka anggap sebagai rasa malu.
Baca Juga: Hanya karena Tak Boleh Ngutang Beli Rokok, Anak Pedangdut Elvy Sukaesih Ngamuk, Ada Apa?
Apabila anak menunjukkan beberapa atau bahkan banyak dari tanda-tanda di atas segera cari tahu apakah anak benar mengalami pelecehan seksual atau tidak.
Tanyakan pada anak, tetapi dengan lembut dan jangan memaksa bahkan dengan nada tinggi.
Jika tahu anak telah terbukti mengalami pelecehan seksual, laporkan ke polisi atau pihak terkait yang bisa menangani kasus ini.
Bawa anak ke dokter untuk menjalani pemeriksaan medis, apakah ada luka atau kondisi yang serius bagi kesehatannya.
Moms juga perlu membawa anak ke psikolog, karena menjadi korban pelecehan seksual akan menimbulkan trauma mendalam bagi anak dan mengganggu kesehatan mentalnya.
Source | : | familydoctor.org |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR