Nakita.id - Apakah Moms membawa anak ke tempat penitipan anak atau pra-sekolah? Apakah Moms punya teman atau keluarga ke rumah? Apakah anak bermain di rumah tetangga?
Faktanya adalah, Moms tidak bisa sepenuhnya bisa mencegah resiko anak mengalami pelecehan seksual.
Karena pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja, bahkan dapat dilakukan oleh orang terdekat dan sudah dipercaya sekalipun.
Memang benar, Moms perlu membiarkan anak-anaknya bereksplorasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka.
Tapi Moms bisa membekali mereka dengan pengetahuan yang mungkin mencegah mereka menjadi korban pelecehan seksual.
Kesalahan paling umum adalah orang tua tidak membicarakan pada anak-anaknya tentang keamanan tubuh sejak dini.
Padahal membicarakan hal-hal mengenai keamanan tubuh, pendidikan seksual sejak dini itu penting agar anak dapat membedakan mana yang bahaya untuknya dan tidak.
Atau mungkin Moms belum tahu atau bingung bagaimana memulai obrolan mengenai keamanan tubuh pada anak?
Mengutip dari Childmind,ada 10 cara yang bisa Moms lakukan untuk mengajarkan anak pentingnya keamanan tubuh pada anak:
1. Bicaralah tentang bagian tubuh sejak dini
Moms, mungkin nama-nama bagian tubuh masih sulit dimaknai oleh anak.
Moms bisa memberi nama bagian tubuh agar lebih mudah dipahami oleh anak.
Anak mungkin belum memahami apa itu ‘vagina’, maka Moms bisa menggantinya dengan istilah ‘bagian bawah’ sambil menunjukkan bagian tersebut di tubuh.
Ini dapat membantu anak berbicara dengan jelas jika sesuatu yang tidak pantas terjadi pada bagian tersebut.
2. Ajari mereka bahwa beberapa bagian tubuh bersifat pribadi
Beri tahu anak bahwa ada bagian tubuh yang memiliki sifat pribadi dan tidak boleh diperlihatkan pada semua orang.
Jelaskan bahwa Moms dapat melihat mereka telanjang, tetapi orang-orang di luar rumah hanya boleh melihat mereka dengan pakaian mereka.
Jelaskan bagaimana dokter dapat melihat mereka tanpa pakaian karena Moms ada di sana dokter sedang memeriksa tubuh untuk kesehatan atau menyembuhkan penyakit.
Beritahu anak bagian-bagian apa saja yang bersifat pribadi dan tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain.
3. Ajarkan batas-batas tubuh anak
Katakan kepada anak, tidak ada yang harus menyentuh bagian pribadi mereka dan bahwa tidak ada yang harus meminta mereka menyentuh bagian pribadi orang lain.
Moms dan Dads mungkin sering melupakan bagian kedua dari kalimat ini.
Pelecehan seksual seringkali dimulai dengan pelaku yang meminta anak menyentuhnya atau orang lain.
4. Beri tahu anak bahwa tidak boleh ada yang dirahasiakan
Sebagian besar pelaku akan memberi tahu anak itu untuk merahasiakan pelecehan tersebut.
Ini bisa dilakukan dengan cara yang ramah, seperti, "Saya suka bermain dengan kamu, tetapi jika kamu memberi tahu orang lain apa yang kita mainkan, mereka tidak akan membiarkan saya datang lagi".
Atau juga bisa dalam bentuk ancaman, seperti "ini adalah rahasia kita. Jika kamu memberi tahu pada siapa pun, saya akan membunuhmu dan kamu dalam masalah besar!”.
Beri tahu anak bahwa apa pun yang dikatakan orang kepada mereka, merahasiakan hal seperti itu adalah tidak benar.
Katakan bahwa mereka harus selalu memberi tahu Moms jika seseorang berusaha menyuruh atau mengancam mereka merahasiakannya.
5. Beri tahu anak bahwa tidak seorang pun boleh memotret bagian pribadi mereka
Mungkin ini yang sering dilewatkan oleh orang tua.
Di dunia ini ada orang yang memiliki penyakit atau kelainan seksual yang disebut ‘pedofil’ yang suka mengambil dan menjual foto-foto anak telanjang secara online.
Beri tahu anak bahwa tidak seorang pun boleh mengambil foto bagian pribadi mereka!
Baca Juga: Sering Tak Disadari, Kenali Tanda-tanda Alami 'Sexual Abuse' Berikut Ini
6. Ajari anak bagaimana keluar dari situasi yang menakutkan atau tidak nyaman
Beberapa anak merasa tidak nyaman dengan mengatakan “tidak” pada orang lain, terutama teman sebaya atau orang dewasa.
Beri tahu mereka bahwa tidak apa-apa memberi tahu orang lain bahwa mereka harus pergi, jika sesuatu yang salah terjadi, dan bantu mereka untuk keluar dari situasi yang tidak nyaman.
Beri tahu anak bahwa jika seseorang ingin melihat atau menyentuh bagian tubuh pribadi, mereka harus segera pergi dan menjauh dari orang tersebut, misalnya pergi ke kamar mandi.
7. Sediakan kata sandi yang dapat digunakan anak ketika merasa tidak aman
Seiring bertambahnya usia anak, Moms dapat memberinya kata rahasia atau bahasa tubuh rahasia yang dapat mereka gunakan saat merasa tidak aman.
Ini dapat digunakan di rumah atau ketika berada di luar rumah saat bersama dengan Moms.
Ketika ada tamu di rumah atau ketika mereka sedang bermain atau menginap.
8. Beri tahu anak bahwa peraturan ini berlaku bahkan dengan orang yang mereka kenal dan bahkan dengan anak lain
Ini adalah poin penting untuk didiskusikan dengan anak, Moms.
Moms dapat mengatakan sesuatu seperti,
“Ibu dan ayah mungkin menyentuh bagian pribadimu ketika memandikanmu tetapi tidak ada orang lain yang boleh menyentuhmu. Bukan teman, bukan bibi atau paman, bukan guru atau pelatih. Bahkan jika kamu menyukai mereka atau berpikir mereka orang baik, mereka tetap tidak boleh menyentuh bagian tubuh pribadimu”.
Moms, memang kita tidak bisa sepenuhnya mencegah perbuatan jahat termasuk pelecehan seksuaal pada anak kita.
Namun dengan Moms memberi pengetahuan mengenai seksualitas sekiranya anak akan lebih mengerti dan bisa membedakan mana yang ingin berniat buruk pada mereka.
Bicarakan secara berulang-ulang pada anak seperti saat mandi, sebelum berangkat sekolah, atau sebelum tidur.
Source | : | childmind.org |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR