Kabupaten/kota harus memiliki peran yang besar terhadap keluarga atas tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak mereka.
Hal ini dikarenakan, anak menghabiskan waktu 8 jam di rumah, 8 jam waktu mereka di sekolah, dan 8 jam lainnya mereka habiskan dengan aktivitas di luar rumah, seperti di taman, ruang bermain, sanggar dan lain-lain.
Asisten 2 Wali kota Semarang, Widoyono mengatakan bahwa Kota Semarang pernah meraih kategori Pratama, 3 kali Madya, dan pada 2019 berhasil meraih kategori Nindya.
Hal ini menunjukkan adanya kesungguhan Pemerintah bersama masyarakat Semarang dalam mendukung KLA.
Baca Juga: Tanda Tak Terduga dari Anak Cerdas Usia 0-5 Tahun, Si Kecil Termasuk?
Program Penghargaan Evaluasi KLA juga mampu memberikan motivasi bagi setiap kabupaten / kota.
“Dengan diselenggarakannya Media Trip KLA 2019, kami berharap teman – teman media menemukan inovasi dan upaya yang telah dilaksanakan oleh 3 kab/kota tersebut menuju KLA Kategori Nindya," jelas Lenny.
Selain itu, Lenny juga berharap Kota Semarang dapat melebarkan sayapnya untuk memperluas jejaring demi tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak bagi 500.949 anak di Semarang, atau 5.2% dari seluruh jumlah anak Indonesia.
"Ini semua dilakukan demi mewujudkan Kota Semarang menjadi KLA," tutup Lenny.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR