Nakita.id - Tinggal di negara yang jenis kelamin dari populasinya tidak seimbang memang mengerikan.
Karena bisa saja sebuah 'hukum rimba' diberlakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Seperti kisah yang satu ini, negara dengan populasi wanita yang sedikit ini miliki 'kebiasaan' aneh.
India memang disebut-sebut sebagai salah satu negara dengan populasi wanita yang lebih sedikit dari pria.
Melansir dari Gulf News, hal itu dikarenakan banyak orangtua yang menggugurkan bayi perempuan.
Mereka menganggap bahwa anak laki-laki lebih berharga dari anak perempuan.
Akhirnya fenomena 'kekurangan wanita' pun melanda negara tersebut.
Sehingga disusul dengan maraknya praktek poliandri di sana. Di mana wanita dipaksa menikahi banyak pria.
Salah satu korbannya sudah buka suara yaitu Majida yang baru berusia 17 tahun.
Majida dipaksa untuk menikahi seorang pria yang memiliki profesi sebagai pengemudi truk.
Bahkan Majida juga dipaksa untuk menjadikan dirinya seorang istri bagi saudara-saudara sang suami.
Majida pernah mencoba menolak akan tetapi ia justru mendapatkan serangan fisik dan dirudapaksa.
Ia membagikan kisah pilunya kepada The Telegraph belum lama ini.
Baca Juga: Ini Resep dan Bahan MPASI Bergizi 12 Bulan untuk Si Kecil, Kreasi Sandwich Keju dan Apel yang Lezat!
"Mereka datang pada hari yang berbeda, mereka mendapat giliran, mereka memiliki hari-hari mereka," kata wanita muda itu kepada The Telegraph.
Mirisnya lagi, Majida yang sudah melahirkan dua anak tidak tahu siapa ayah sebenarnya bayi-bayi itu.
Melansir dari Reuters, wanita bernama Munni juga dipaksa untuk berhubungan intim dengan saudara-saudara suaminya sampai ia hamil.
Bukan hanya sang suami yang menyuruhnya melakukan itu, mertuanya juga mengatakan hal serupa.
"Suami saya dan orangtuanya mengatakan saya harus berbagi diri dengan saudara-saudara. Mereka membawa saya kapan pun mereka mau siang atau malam," jelasnya.
Munni yang pernah menolak justru mengalami kekerasan bahkan sampai diusir dari rumah.
Bahkan ia sampai merasakan tubuhnya disiram minyak tanah dan dibakar.
"Kadang-kadang mereka mengusir saya dan membuat saya tidur di luar atau mereka menuangkan minyak tanah ke atas tubuh saya dan membakar saya," ungkap Munni.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Tanpa Memberi Label, Begini Cara Mengarahkan Anak Agar Masa Depannya Sukses
Melansir dari Gulf News, sebuah studi 2011 yang dilakukan oleh Kantor Pusat Statistik India di bawah Kementerian Statistik dan Program mengatakan bahwa hampir tiga juta anak perempuan hilang di India karena pembunuhan bayi perempuan.
Selain itu 15,8 juta anak perempuan telah dibunuh di dalam rahim melalui aborsi saat diketahui jenis kelaminnya adalah perempuan melalui USG.
Kebiasaan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 1990 meski pun aborsi karena jenis kelamin perbuatan ilegal.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | The Telegraph,Reuters,Gulf News |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR