Nakita.id - Tak terbayangkan rasanya ketika kita merasakan kontraksi dan akan melahirkan, tetapi tak ada yang bersedia membantu.
Moms menganggap hal ini bagai mimpi buruk jika mengalaminya, sebab proses melahirkan merupakan momen genting.
Namun wanita asal Virginia, Amerika Serikat ini harus menghadapi proses melahirkan bahkan tanpa bantuan tenaga medis profesional.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Kisahnya dimuat di laman New York Post, dan cukup mencengangkan.
Wanita bernama Lee Ann Bienaime itu mengalami kejadian sangat mendebarkan ketika melahirkan anaknya pada 23 Agustus 2019 silam.
Bienaime dan suaminya telah berangkat ke rumah sakit terdekat karena ia merasakan tanda-tanda akan melahirkan.
Antara lain kontraksi, serta pembukaan yang telah dimulai.
Mereka mendatangi Naval Medical Centre Portsmouth dengan maksud mendapat penanganan medis jelang proses persalinan.
Namun alih-alih segera ditangani, Bienaime justru mendapat penolakan dari rumah sakit.
Empat jam berlalu, pihak rumah sakit meminta Bienaime dan sang suami untuk pulang karena pembukaan yang terjadi belum sempurna.
Ia diminta kembali ke rumah sakit jika ia sudah mengalami kontraksi yang kuat lebih dari yang dialaminya saat itu.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Menurut pihak rumah sakit, Bienaime tak bisa ditangani karena saat itu mulut rahimnya baru membuka selebar 2 sentimeter.
Paling tidak, pembukaan harus mencapai 5 sentimeter sebelum rumah sakit bisa menangani proses persalinan.
"Saya hanya diberitahu bahwa saya harus kembali ketika kontraksi mulai lebih kuat hingga membuat saya benar-benar tidak bisa berjalan atau berbicara," terang Bienaime.
Terlanjur ditolak untuk mendapat tindakan medis, Bienaime dan suaminya pun pulang ke rumah.
Mereka menempuh perjalanan selama 25 menit, lantas tak lama setelah tiba, Bienaime justru segera merasakan kontraksi yang sangat kuat.
Ia semakin sering ke kamar mandi di malam hari itu, sampai ia menemukan dirinya akan segera melahirkan.
Bienaime merasa kepala bayinya mulai keluar saat ia berada di dalam kamar mandi.
Kepanikan segera dirasakan oleh pasangan tersebut.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Suaminya pun menghubungi 911 untuk membantu proses persalinan, dan Bienaime menunggu mereka.
Namun karena proses persalinan tak bisa ditunda, ia memutuskan untuk berpindah ke bak mandi atau bathtub di kamar mandi.
Sebelum bantuan medis datang, Bienaime pun melahirkan putranya di bathtub.
Beruntung, walau tak mendapat penanganan medis, Bienaime berhasil melahirkan putranya dengan selamat.
Bayi laki-laki itu pun lahir dalam keadaan sehat, sehingga ia merasa cukup lega walau sempat mengalami hal kurang menyenangkan.
"Seandainya terjadi hal yang lebih buruk, tentu ceritanya akan berbeda," terang Bienaime.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR