Nakita.id - Sosok yang satu ini memang terkenal tegas dan lugas, apalagi dalam menjalankan kewajibannya sebagai pejabat negara.
Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal dengan panggil Ahok juga terkenal suka 'mengatur'.
Ahok juga tak sungkan berbicara dengan nada yang sedikit tinggi sehingga ada yang menganggapnya sedang marah.
Baca Juga: Veronica Tan Tampil Sederhana di Ulang Tahun Putra Pertamanya Tanpa Ahok, Sedang Menunggu Anak Baru?
Melansir dari tribunnews.com, Djarot Saiful Hidayat wakil dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu membeberkan alasan Ahok bersikap seperti itu.
Menurut Djarot, Ahok terkesan marah setiap berbicara karena ia berasal dari Belitung Timur yang merupakan kawasan pantai.
"Pak Ahok keras seperti itu, karena dia orang Sumatera dan orang pantai," ujar Djarot.
Baca Juga: Penyebab Nyeri Perut yang Tidak Normal Selama Hamil, Harus Diwaspadai Moms!
Menurut Djarot, warga yang tinggal di wilayah pantai harus bersuara agak keras agar suaranya tidak kalah dari suara ombak.
"Kenapa keras? Karena disana ada ombak, makanya keras, kalau digunung ya lembut, karena digunung nggak ada ombak," kata Djarot.
Kendati Djarot berkata demikian, sang ibunda dari Ahok, Buniarti justru mengatakan hal yang cukup berbeda.
Ia mengatakan kalau tabiat Ahok yang keras dan suka mengatur sudah ada sejak Ahok masih kecil.
Sifat keras Ahok dinilai datang dari kekesalannya di masa lalu melihat keterpurukan kondisi di sekitarnya.
Buniarti pun menceritakan tentang kepedulian Ahok kepada tukang semir sepatu.
Buniarti menceritakan, saat itu Ahok masih menjadi siswa SMA.
Baca Juga: Dituntut Berprestasi, Gadis Jenius Ini Tega Rencanakan Pembunuhan Orangtuanya karena Depresi
"Waktu itu, di Jakarta baru dibuka toko ayam Kentucky yang pertama di Plaza Gajah Mada atau di mana ya. Pokoknya Pak Ahok lihat ada tukang semir sepatu yang ngintip-ngintip lewat jendela."
"Lalu, dia kasih semua uang sakunya untuk belikan tukang semir sepatu itu ayam. Dia cerita ke saya, 'Mama, mereka setelah saya kasih ayam langsung lari pulang bawa itu kotak semirnya, mungkin mereka ingin segera pulang, berikan ayam itu pada anak dan mamanya," kenang Buniarti.
"Jadi, dia itu keras karena kesel, kenapa ada orang susah? Kenapa orang korupsi? Padahal dulu orang mau berjuang demi negara," kata Buniarti.
Pada kesempatan itu Buniarti juga mengatakan adik Ahok, Basuri memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Kalau yang ini, dulu, suka ambil uang di apotek enggak dikembalikan lagi karena di sini kadang-kadang masyarakat enggak punya duit, lalu dia ambilin obat di apotek, enggak dibayar."
"Jadi, sebagai orangtua, kalau ada anaknya sosial, kita enggak boleh marah, kita harus ikut gembira," pungkas Buniarti mengakhiri ceritanya.
Sedangkan sikap suka mengatur dari Ahok dijelaskan oleh adik ketiganya, Hari pada saat itu.
"Mungkin karena anak pertama, suka ngatur, jadi sekolah teknik. Anak kedua, suka merawat, jadi dokter. Kalau saya lebih suka ke kesenian dan keindahan," kata Hari.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Tribunnews.com,hot.grid.id |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR