"Di sekitar depan gubernuran itu semelam, dia tertabrak. Itu juga dikuatkan dengan video yang tersebar di grup whatsApp teman-teman," ujarnya.
Ewaldo mengatakan bila kawannya mengalami luka serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Yang luka itu, mata kanan bengkak, tulang rusuk bagian kanan remuk dan bagian wajah alami luka lecet," kata Ewaldo Azis.
Baca Juga: Guru Merundung Siswa Berusia 6 Tahun, Orangtua 'Ngamuk' di Sekolah Hingga Bentrok dengan Polisi
Akibat luka yang dialami, Dicky harus menjalani operasi.
Ia dioperasi beberapa saat setelah kejadian. Namun rencananya akan menjalani operasi kedua.
"Sudah operasi tadi malam waktu dibawa kesini. Tapi saya ketemu mamanya tadi, dia bilang mau dioperasi lagi untuk diangkat cairan gas air mata di paru-parunya," ujar Ewaldo.
Peristiwa tertabraknya Dicky oleh rantis polisi dikecam Ewaldo Aziz.
Baca Juga: Crazy Rich Surabayans! Mahasiswi Ini Ikutan Demo Pakai Mobil Sport yang Harganya Miliaran Rupiah
Menurutnya, penabrakan terhadap demonstran menggunakan kendaraan taktis tidak sepatutnya dilakukan pihak kepolisian dalam mengamankan jalannya unjukrasa.
"Kami dari BEM Fakultas Hukum, mengecam tindakan kepolisian khususnya Polda Sulsel terkait pengawalan aksi," katanya.
"Kepolisian sepatutnya hanya mengawal tentunya dengan SOP, bukan malah melakukan tindakan anarkis dengan menabrak rekan kami," tegasnya.
Mendengar kabar adanya korban jiwa atas aksi tersebut, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Mas Guntur Laupe lantas menjenguk korban.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com,Instagram,Tribun Timur |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR