Nakita.id - Saat hamil, pasti Moms ingin segalanya berjalan dengan sempurna.
Mulai dari selalu mengonsumsi makanan bergizi, membiasakan gaya hidup sehat hingga menyiapkan semua yang berkaitan dengan proses persalinan nanti.
Namun terkadang, mungkin ada beberapa hal yang dapat terjadi di luar rencana Moms, salah satunya kelahiran prematur.
Kelahiran prematur kerap kali menjadi satu hal yang dikhawatirkan ibu hamil.
Baca Juga: 10 Hal Ini Tingkatkan Risiko Moms Melahirkan Prematur, Termasuk Infeksi pada Gusi!
Kelahiran prematur atau persalinan sebelum kehamilan mencapai usia 38 minggu memiliki banyak risiko kesehatan bagi ibu dan juga bayi.
Meski demikian Moms tak perlu khawatir, untuk mencegahnya, para ilmuwan menekankan pentingnya ibu hamil mengonsumsi makanan sehat selama kehamilan.
Penelitian di Norwegia membuktikan, ibu hamil yang rutin mengonsumsi sayuran, buah-buahan, serelia utuh, dan minum cukup air putih, memiliki risiko lebih rendah melahirkan bayi prematur.
Walau begitu, para peneliti menegaskan, tidak ada hubungan sebab-akibat antara konsumsi makanan sehat dan kelahiran prematur.
"Nutrisi hanya salah satu faktor mencegah persalinan prematur," ungkap Christine Metz, seorang peneliti kebidanan di The Feinstein Institute for Medical Research di Manhasset, New York City, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Perlu diketahui, faktor risiko terbesar persalinan prematur antara lain pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup seperti merokok, minum alkohol atau penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba.
Studi baru ini didasarkan pada data dari studi Norwegian Mother and Child Cohort, yang melibatkan 66.000 wanita Norwegia yang melahirkan antara tahun 2002 dan 2008.
Para wanita ini mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan mereka selama empat sampai lima bulan pertama kehamilan.
Baca Juga: Dilangsungkan Tertutup dan Matikan Kolom Komentar, Tengok Mesranya Potret Pernikahan Jill Gladys dan Billy Soelaiman
Para peneliti mengklasifikasikan makanan mereka sebagai diet "baik", diet "tradisional", dan diet ala western.
Diet "baik" itu terdiri dari sayuran mentah dan dimasak, salad, buah, sereal dari serelia utuh, kacang-kacangan, daging unggas, serta susu rendah lemak.
Sementara diet "tradisional" yang terdiri dari kentang rebus, ikan, saus, margarin, puding beras, susu rendah lemak dan sayuran yang dimasak.
Yang terakhir, diet ala "western" yakni diet yang mengandung camilan asin, cokelat, permen, kue, kentang goreng, roti, saus tomat, gula manis minuman, produk daging olahan, dan pasta.
Meski kemungkinannya tidak 100 persen, tetapi ibu hamil tidak boleh meremehkan apalagi makan-makanan yang tidak bergizi atau lebih banyak makan junk food.
Nah Moms, tak ada salahnya untuk mencoba cara di atas guna mencegah kelahiran prematur.
Baca Juga: Tak Hanya di Tangan Perempuan, KB Juga Bisa Dilakukan Oleh Lelaki Lewat Cara Ini!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR