BETULKAH BABY LED WEANING LEBIH BAIK?
World Health Organization (WHO) menyarankan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dimulai paling lambat saat bayi berusia 6 bulan (timely), dengan memperhatikan kecukupan zat gizi pada MPASI (adequate), aman dan higienis dalam penyiapan dan pemberian (safe), dan diberikan secara responsif (responsive feeding).
Beberapa bulan terakhir, para orangtua mengenal metode pemberian MPASI alternatif yang banyak disebut-sebut di media sosial, yaitu baby-led weaning (BLW).
Sehingga tidak sedikit orangtua yang menjadi bingung memilih metode pemberian MPASI yang mana yang paling baik untuk sang buah hati.
Berbeda dengan pendekatan “tradisional” yang biasa dilakukan pada bayi dalam memperkenalkan MPASI, Baby-Led Weaning (LBW) adalah metode memperkenalkan MPASI dengan membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya (red: baby-led = dipimpin oleh bayi) sejak awal pemberian MPASI.
Walaupun sesungguhnya pada praktik pemberian makan yang tradisional memfasilitasi bayi untuk memilih sendiri makanannya juga dilakukan, tetapi tidak untuk semua jenis makanan dan umumnya tidak dilakukan sejak awal periode perkenalan MPASI.
Metode BLW diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005 setelah buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater dipublikasi.
Mereka menyarankan bayi diberi “finger food”, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi, sejak bayi berusia 6 bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak (bentuk puree atau lumat).
Orangtua menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayi yang menentukan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskan.
Banyak perdebatan mengenai metode BLW sebagai metode pemberian ASI pertama.
Bayi yang mendapat BLW berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak.
Sering kali apa yang dipilih bayi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR