Hal itu juga berimbas pada minimnya seks edukasi yang bisa diberikan karena seksolog tidak memiliki wadah untuk berbagi ilmu.
"Kalau nggak ada lokalisasi ini, terus pada online, nah online itu nggak ada yang mengamati, nggak ada pajaknya, undang-undang nggak jelas," kata Zoya.
"Bukan cuma artis aja, ini sudah gaya hidup tersier, kalau zaman dulu orang melakukan prostitusi karena dapat duitnya gampang, masuk kebutuhan primer" sambungnya.
Ia menambahkan kalau artis-artis banyak yang dituntut kebutuhan mewah karena tuntutan gaya hidup yang kemudian menjerumuskan mereka pada bisnis haram.
"Sosial media pengaruhnya (membuat iri), sosial media menyediakan sesuatu untuk kita pamer, kita makin ngiri, dan bahwa terjadinya pasar karena ada pembeli," tukasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR