Riset tersebut dipublikasikan dalam Current Biology, di mana temuan ini yang pertama dalam mengungkap perilaku nyamuk dan menindaklanjuti penelitian sebelumnya.
Dalam penelitian terdahulu, para ilmuwan menemukan bahwa nyamuk bisa belajar.
Riset yang baru diterbitkan ini mengeksplorasi bagaimana nyamuk belajar dari pengalaman saat menggigit manusia.
Penelitian ini dipimpin oleh ahli neuroekologi, Jeffrey Riffell dari Universitas Washington yang telah menguji antara 2.700 sampai 3.000 nyamuk.
"Semua nyamuk telah berevolusi untuk mengidentifikasi dan menggigit kita," ujarnya dilansir dari Populer Science.
"Nyamuk sangat sensitif terhadap suhu, keringat, bau tubuh, dan karbon dioksida yang keluar dari napas manusia.
Baca Juga: Gatal Bekas Gigitan Nyamuk Hilang dalam #5MenitAja, Begini Langkah-langkah Mudah yang Bisa Moms Coba
Seluruh sistem sensorik nyamuk seperti sudah dirancang untuk bisa menemukan manusia,"
Riffel juga mengatakan, meski nyamuk bisa menggigit anjing atau sapi, tapi mereka akan lebih tertarik untuk menggigit manusia jika ada kesempatan.
Untuk menguji bagaimana nyamuk berperilaku, para ilmuwan meletakkan ribuan nyamuk tadi ke dalam sebuah simulator terbang yang diberi bau manusia, tikus, dan ayam.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR