Nakita.id - Polemik tentang Ruben Onsu difitnah melakukan pesugihan berbuntut panjang.
Berawal dari tayangan Youtube 'Robby Purba' yang membahas tentang pesugihan restoran, Ruben Onsu meradang.
Dalam tayangan tersebut, Roy Kiyoshi dan seorang anak indigo lain menyebutkan dua inisial tentang restoran yang menggunakan penglaris.
Namun, masalah muncul ketika seorang oknum tak bertanggung jawab menyadur video Youtube tersebut dengan membeberkan inisial yang dimaksud adalah Ruben Onsu.
Kesal dengan tudingan tersebut, pihak manajemen suami Sarwendah ini mengambil langkah tegas.
Ruben melaporkan akun yang dianggap menyebarkan fitnah tentang bisnisnya yang kemudian juga menyeret Roy Kiyoshi dan Robby Purba.
Akan tetapi, meski pelaku penyebar fitnah sudah meminta maaf, Ruben tetap kekeh membawa kasus ini ke jalur hukum.
Melansir dari tayangan Intens Investigasi, rupanya Ruben Onsu bereaksi keras karena merasa dirugikan.
Salah satunya adalah karena sejumlah karyawan restoran Geprek Bensu miliknya memilih berhenti bekerja.
Diduga, delapan karyawan Ruben Onsu memilih keluar karena takut ditumbalkan.
"Iya, ada beberapa yang kuping tipis juga karyawan, keluar tujuh orang, delapan orang," kata Ruben Onsu.
"Mereka beranggapan akan dijadikan tumbal oleh Ruben gitu, ya nggak apa-apalah memang jalannya saya harus lewatin ini," sambungnya.
Terus didera cobaan demi cobaan terkait bisnisnya yang diganggu hal mistis, Ruben sebenarnya mengaku lelah.
Namun, karena kasus ini merupakan asli dari campur tangan manusia, akhirnya Ruben Onsu memilih menyikapinya dengan tegas.
Tak menampik mengalami banyak kerugian, Ruben Onsu memilih untuk mengikhlaskan.
"Ikhlasin aja udah, tapi agak kurang sedap ya pemberitaan ini yang kesannya Ruben minta tumbal, kesannya sedih, karyawan ada yang kupingnya tipis dan resign, enggak masalah," tukasnya.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR