Nakita.id - WIR Group, perusahaan asal Indonesia dan pemimpin pasar dalam teknologi digital reality di Asia Tenggara, memaparkan mengenai kontribusi WIR di Indonesia memicu perkembangan sektor ritel dan konsumen di Indonesia melalui WIR Tech Outlook di DISRUPTO 2019.
Dalam DISRUPTO tersebut dilaksanakan berbagai talkshow, salah satunya "You Are What You Read: Building a Mindful Media".
Glory Oyong selaku brand ambassador Nakita.id menjadi pembicara di workshop bertema "You Are What You Read: Building a Mindful Media" tersebut.
Baca Juga: Masih Tetap Memberi ASI Meski Sibuk Kerja, Glory Oyong Beri Tips Memompa ASI Perah
"Nakita.id bagian dari grup Kompas Gramedia, dulu ada tabloid, ibu-ibu lebih enak membacanya karena tabloid. Sekarang malah jauh lebih enak lagi karena sudah menjadi portal. Bisa di akses melalui gadgetnya atau ponsel pintarnya di mana pun.
Nakita.id berbicara semuanya soal parenting, Moms and Everything that Matter. Tidak cuma ayahnya tetapi juga ibu mertuanya, ibunya, pengasuhnya, dan lingkungannya.
Sesuai tema kita You Are What You Read, karena literasi kita di Indonesia sangat rendah. Banyak orang yang jarang mau membaca buku, bahkan membaca berita singkat pun singkat banget judulnya aja dapat membuat kita salah persepsi," jelas Glory Oyong.
Baca Juga: Dikaruniai Anak Kedua, Glory Oyong Sempat Panik Alami Perdarahan di Awal Kehamilan
Lantas, Glory Oyong menjelaskan juga kehadiran Nakita.id sebagai portal tak hanya memberikan bekal informasi bagi Moms milenial, tetapi bagi siapa saja yang akan menjadi orangtua.
"Nah bagaimana dengan portal Nakita.id?
Moms milenial, literasinya disayangkan tidak lebih bagus dibanding ibu-ibu di zaman dulu.Dan celakanya lagi tidak hanya mencari kepada dokter atau ahlinya, Moms trust Moms, jadi lebih percaya kadang-kadang sama sesama peer groupnya.
Mungkin (percaya) kepada ibunya sendiri bahkan yang mungkin sudah ada pengalaman tetapi terkadang sesama usianya.
Nah disinilah sebenarnya portal ini hadir bukan hanya bekal untuk literasi Moms milenial tapi siapa pun yang saat ini akan menjadi orangtua.
Baca Juga: Glory Oyong Bagikan Pengalaman Pertama Memilih Baby Sitter, Langsung Cocok!
Jadi buat saya literasi yang kami hadirkan itu cukup lengkap karena dari proses sebelum kehamilan, pada saat mengandung, dan pada saat melahirkan.
Jadi 1000 hari pertama anak dan setelahnya mencakup usia 1, 2, 3, 4, dan 5 tahun. Dan buat saya dengan adanya literasi yang betul-betul di portal ini jadi Moms milenial tidak sekedar percaya berdasarkan obrolan di grup tetapi menjadi orang yang belajar dari fakta yang dihadirkan melalui portal sehingga menjadi orangtua yang berpendidikan.
Dalam hal ini kemudian membaca yang baik/berbobot maka kita akan menjadi orangtua yang lebih bijak," tambah Glory Oyong.
Selain itu, Glory Oyong juga mengemukakan pendapatnya jika seseorang tidak bisa mendapatkan akses informasi.
"Di saat kita sulit mendapatkan akses bacaan/informasi/buku di situlah tantangannya untuk menyaring informasi.
Menurut saya saat ini sudah lumayan banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk daerah-daerah yang jauh dari pusat Jakarta untuk mendapatkan akses informasi.
Tetapi di saat kita pun tidak bisa mendapatkan bahan bacaan atau (akses) untuk bisa google/internet dan sebagainya tidak ada, kembali lagi ke bagaimana kita bisa menyaring informasi.
Bukan berarti tidak ada informasi kemudian kita sembarang percaya dengan apa yang kita dengar.
Bukan berarti tidak ada bahan bacaan yang kompeten kemudian kita jadi sembarang asal menerima apa saja yang disuguhkan.
Jadi kembali lagi ke prinsip diri ya di mana kita juga dapat menjadikan itu sebagai sikap atau lifestyle bahwa kita harus menyaring apa yang kita baca karena apa yang kita baca jadi pikiran, apa yang kita pikirkan menjadi pemahaman, dan sudah jadi pemahaman itu akan menjadi believe atau kepercayaan kita bahaya sekali kan jika apa yang kita baca itu sesuatu yang salah.
Ketika sesuatu yang salah, hoax begitu menjadi pemikiran, menjadi pemahaman, dan menjadi believe nah kemudian itu akan begitu saja misalkan kita sampaikan ke generasi selanjutnya," pungkas Glory Oyong.
Baca Juga: Tips Pemberian Makanan Bayi ala Glory Oyong, Bertahap Agar Tahu Alerginya
Glory Oyong pun memberikan contoh dari membaca menjadi pemikiran, ke pemahaman, dan berubah menjadi kepercayaan.
"Contohnya deh di bidang parenting banyak sekali fakta dan mitos, 'Ibu-ibu menyusui jangan makan yang pedas-pedas deh, nanti anaknya akan mules' itu dari mana? Itu mungkin dari kepercayaan, pemahaman, pengetahuan di zaman dulu di saat zaman itu mungkin penelitian belum seperti saat ini.
Nah ketika semuanya sudah lebih jelas dan terukur, sudah ada fakta dan dokter yang melakukan penelitian yang sudah menyatakan itu ada dasarnya, percayalah hal yang baru itu yang diketahui dengan literasi yang baik.
Ketika kita sudah bisa menyaring apa yang mau kita dengar dan baca, mudah-mudahan, informasi ke generasi selanjutnya sampainya lebih baik.
Kita adalah apa yang kita baca, di saat informasi sulit pastikan kritis di dalam diri kita tidak berkurang," ujarnya.
Baca Juga: Persiapan Penting Sebelum Meninggalkan Anak di Rumah ala Glory Oyong
Lantas, bagaimana agar saat kita mengakses informasi lewat internet hanya fakta saja yang masuk?
"Kita harus akui berita sensasional yang bombastis itulah yang laku.
Nah pada saat seperti ini kitanya harus bisa mawas diri. Kita juga harus tahu mana yang kita perlu atau mana yang hanya untuk menyenangkan telinga atau mata kita.
Karena kalau hanya untuk menyenangkan mata atau telinga kita biasanya ke hal-hal itu tadi bombastis sensasional belum tentu baik atau berguna.
Baca Juga: Nutrisi Seimbang Untuk Si Kecil Usia 1 Tahun Ala Glory Oyong
Kalau aku lihat dulu kita itu perlunya di mana, karena hidup cuma sekali dan banyak hal yang penting tetapi kalau semuanya penting akhirnya tidak ada yang penting.
Jadi kalau mau memasukan fakta ke diri kita mulailah dari sana.
Apa yang kita butuhkan, apa yang penting, dan dari situ kita bisa menyaring dengan sendirinya sehingga berita yang sensasional/bombastis tidak akan menjadi fokus utama kita," tutup Glory Oyong.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR