Baca Juga: Beredar Video Eks Dirut Garuda Ngotot Tak Mau Mundur dari Jabatannya:
Dalam studi baru tersebut, temuan yang sekarang muncul di International Journal of Epidemiology, para peneliti menggunakan metode yang disebut "pengacakan Mendel."
Pengacakan Mendel, memungkinkan peneliti untuk melihat variasi genetik untuk menilai hubungan sebab akibat antara berbagai faktor risiko potensial dan pengembangan hasil tertentu, dalam hal ini, kanker prostat.
Aktivitas Fisik Mengurangi Risiko Terkena Kanker Prostat Lebih dari 50%
Dalam studi yang dilakukan,para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor risiko potensial untuk kanker prostat melalui kajian sistematis World Cancer Research Fund (WCRF) 2018.
Mereka juga memiliki akses ke informasi medis dari 79.148 peserta dengan kanker prostat, serta 61.106 peserta tanpa kanker.
Hasil analisa mengungkapkan bahwa individu dengan variasi genetik yang meningkatkan kemungkinan aktif secara fisik memiliki risiko 51% lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan orang yang tidak memiliki variasi genetik ini.
Selain itu, para peneliti menjelaskan bahwa "aktivitas fisik" dalam hal ini, mengacu pada semua bentuk aktivitas yang melibatkan fisik, bukan hanya olahraga.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR