Nakita.id - Moms, apakah Dads khawatir akan penyakit kanker prostat?
Mungkin Dads perlu tahu tentang fakta terbaru ini.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktif secara fisik dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat.
Menurut data dari National Cancer Institute (NCI), pada akhir 2019, diperkirakan ada 174.650 kasus baru kanker prostat, ini yang terjadi Amerika Serikat saja.
Meskipun jumlah orang yang terkena kanker ini bertambah setiap tahun, tetapi spesialis masih tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang faktor-faktor risiko yang mungkin berpengaruh dalam perkembangan kanker prostat.
Baca Juga: Hanya #5MenitAja Mencegah Kanker Prostat dengan Teh Hijau, Simak Dads!
NCI mengutip campuran faktor yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi, termasuk usia, riwayat keluarga yang mengidap kanker prostat, serta tingkat vitamin E, asam folat, dan kalsium dalam tubuh.
Namun mungkin ada faktor-faktor lain terkait gaya hidup yang menyebabkan timbulnya kanker prostat.
Baru-baru ini, tim peneliti dari University of Bristol dan Imperial College London di Inggris bersama rekan-rekan dari lembaga akademis lain di seluruh dunia telah menggunakan pendekatan berbeda untuk mencoba mencari tahu lebih banyak tentang faktor risiko kanker prostat.
Baca Juga: Beredar Video Eks Dirut Garuda Ngotot Tak Mau Mundur dari Jabatannya:
Dalam studi baru tersebut, temuan yang sekarang muncul di International Journal of Epidemiology, para peneliti menggunakan metode yang disebut "pengacakan Mendel."
Pengacakan Mendel, memungkinkan peneliti untuk melihat variasi genetik untuk menilai hubungan sebab akibat antara berbagai faktor risiko potensial dan pengembangan hasil tertentu, dalam hal ini, kanker prostat.
Aktivitas Fisik Mengurangi Risiko Terkena Kanker Prostat Lebih dari 50%
Dalam studi yang dilakukan,para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor risiko potensial untuk kanker prostat melalui kajian sistematis World Cancer Research Fund (WCRF) 2018.
Mereka juga memiliki akses ke informasi medis dari 79.148 peserta dengan kanker prostat, serta 61.106 peserta tanpa kanker.
Hasil analisa mengungkapkan bahwa individu dengan variasi genetik yang meningkatkan kemungkinan aktif secara fisik memiliki risiko 51% lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan orang yang tidak memiliki variasi genetik ini.
Selain itu, para peneliti menjelaskan bahwa "aktivitas fisik" dalam hal ini, mengacu pada semua bentuk aktivitas yang melibatkan fisik, bukan hanya olahraga.
"Studi ini menggunakan metode yang relatif baru yang melengkapi penelitian observasional saat ini untuk menemukan apa yang menyebabkan kanker prostat," catat penulis penelitian Sarah Lewis, Ph.D.
"Ini menunjukkan bahwa mungkin ada efek yang lebih besar dari aktivitas fisik pada kanker prostat dari yang diperkirakan sebelumnya, jadi semoga akan mendorong pria untuk lebih aktif." Tambah Sarah Lewis, Ph.D.
Anna Diaz Font, merupakan kepala dana penelitian di WCRF bersama Cancer Research U.K., menekankan pentingnya temuan saat ini pada penelitian tersebut.
"Sampai sekarang, hanya ada bukti terbatas tentang efek aktivitas fisik pada kanker prostat. Studi baru ini melihat efek dari 22 faktor risiko pada kanker prostat, tetapi hasil untuk aktivitas fisik adalah yang paling mencolok," kata Anna .
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR