Nakita.id - Stimulasi merupakan rangsangan yang dilakukan kepada bayi yang baru saja lahir.
Bukan hanya kepada bayi yang baru lahir saja, stimulasi juga dapat dilakukan ketika janin Moms berusia enam bulan.
Stimulasi sangat penting dilakukan untuk mendukung prekembangan otak calon Si Kecil.
Baca Juga: Dekorasi Kamar yang Tepat Untuk Stimulasi Kecerdasan Anak 1-2 Tahun
Menurut aliran homunculus, sejak terjadi pertemuan sel telur dan sel sperma bayi sudah memiliki perkembangan psikologis dan biologis.
Janin dalam kandungan pun sudah mulai bereaksi terhadap rangsangan dari luar.
Jadi, inilah saat tepat untuk memberikan stimulasi.
Pada kehamilan trimester pertama, janin memiliki tingkah laku spontan yang berulang atau habituasi.
Seperti menunjukkan respon berupa gerakan, kontraksi otot, dan perubahan denyut jantung.
Sementara menurut teori psikogenesis, pada trimester kedua otak bayi berkembang pesat.
Kondisi inilah yang membuat janin dapat mengingat situasi yang dilakukan Moms saat mengandung.
Baca Juga: Awas Overstimulasi! Bermain dengan Bayi Memang Mengasyikkan, Tapi Ada Batasan Waktu
Contohnya, bayi dapat mengingat perkataan kasar yang diucapkan Moms saat mengandung.
Akibatnya, meski tidak diasuh oleh ibu kandungnya, Si Kecil bisa tetap meniru kata kasar karena mengingat apa yang dilakukan Moms selama mengandungnya.
Sel syaraf janin dapat berkembang dengan pesat.
Ini adalah kesempatan emas untuk memberikan energi positif pada otak bayi berupa stimulasi.
Hindari perasaan cepat cemas dan komentar yang kurang baik karena nantinya dapat mempengaruhi bayi setelah lahir.
Nah, untuk menstimulasi kecerdasan janin, Moms dapat melakukan 3 stimulasi penting ini:
Baca Juga: [VIDEO] Stimulasi Kognitif untuk Mencegah Stunting
1. Stimulasi Kognitif
Ketika bayi mendengar suara ibunya maka secara alamiah denyut jantungnya bergerak aktif.
Ritme jantung akan melambat bila mendengar suara orang lain.
Ketika ritme jantung aktif, bayi akan menyimpan kata-kata dari Moms dalam memorinya.
Stimulasi ini dapat mengasah kecerdasan janin di dalam kandungan.
2. Stimulasi Afektif
Emosional janin pun sudah berkembang pada waktu yang bersamaan.
Karena itu, tak heran bila saat bayi mendengar lagu klasik maka perasaannya juga akan tersentuh.
Stimulasi musik dapat dilakukan saat kehamilan.
Baca Juga: Ini Moms, Stimulasi Motorik Batita yang Tepat Menurut Pakar
3. Stimulasi fisik
Adalah ketika Moms mengelus perut sehingga terjadi sentuhan janin melalui kulit Moms.
Stimulasi fisik dapat mendekatkan hubungan Moms dengan bayi.
Pada usia kehamilan ke-28, janin sudah memiliki pendengaran yang sempurna sehingga ia bisa mendengar suara Moms, musik, atau klakson.
Baca Juga: [VIDEO] Tanya Pakar - Stimulasi Agar Anak Tumbuh Dengan Optimal
Bahkan USG pun menunjukkan bayi dalam kandungan akan tersentak saat kaget mendengar suara keras atau memutar tubuh ke arah sumber cahaya.
Menstimulasi otak janin tidak hanya dapat mengoptimalkan otak janin selama kehamilan, namun juga memberikan ikatan batin antara Moms dan calon Si Kecil.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR