Dilansir dari dailymail.co.uk, kanker selama kehamilan terjadi pada satu dari 1.000 wanita.
Sementara sistem kekebalan tubuh yang sehat menghentikan sel kanker terbentuk, sistem kekebalan tubuh saat hamil lebih rentan terhadap infeksi, penyakit dan sel kanker.
Studi belum menemukan bahwa kehamilan meningkatkan kemungkinan kanker, namun wanita yang terkena kanker selama kehamilan mungkin memiliki lebih banyak kesulitan dalam perawatan.
Ketika kanker terdeteksi di awal kehamilan, seorang wanita hamil biasanya menerima perawatan yang sama seperti orang lain yang melibatkan pembiusan lokal untuk menghilangkan melanoma.
Namun, menurut American Academy of Dermatology Association, jika melanoma telah tumbuh dan kanker telah menyebar, pengobatan menjadi lebih sulit pada wanita hamil.
Pilihan pengobatan untuk melanoma lanjut, seperti radiasi, menjadi terbatas hanya pada kepala dan leher karena dapat menyebabkan cacat lahir jika dilakukan pada daerah panggul.
Untuk kanker lainnya, termasuk payudara, kemoterapi mungkin diperlukan.
Tapi kemoterapi selama masa kehamilan bisa menimbulkan efek berbahaya pada bayi dan ibu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR