Nakita.id - Kehamilan merupakan sebuah anugerah bagi seorang wanita.
Tapi berbeda dengan Lea Grover, wanita berusia 33 tahun ini menderita kanker kulit saat hamil.
Menderita kanker selama kehamilan tentu menjadi tantangan yang berat bagi seorang wanita.
Beruntung Lea dapat melewati ujian itu.
Penulis asal Chicago ini mengalami dua kali kehamilan disertai munculnya kanker di tubuhnya selama dua kali kehamilannya itu.
Lea menderita kanker melanoma ganas yang bisa tumbuh sewaktu-waktu, terutama ketika ia hamil.
Berbeda dengan kebanyakan wanita yang merasakan kegembiraan ketika mereka hamil.
Baginya, kehamilan berarti sebuah ujian yang berat, Moms.
Lea merasakan sakit yang luar biasa hingga ia harus beristirahat total dan nyaris seperti lumpuh selama masa kehamilannya.
Meski tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara kehamilan dan kanker kulit, Lea merasa seperti keduanya berkaitan.
Saat hamil, Lea tidak bisa melakukan pengobatan kanker seperti biasanya karena akan berbahaya bagi kandungan dan calon bayinya.
Lea merasakan anemia, nyeri di sekujur tubuh, stress dan ketakutan yang bahkan membuatnya ingin menggugurkan kandungannya.
Namun berkat keinginannya yang kuat, juga dukungan suaminya, untuk menyelamatkan nyawa anak-anaknya, Lea berhasil bertahan dan mengalahkan rasa sakitnya.
Pertama kali Lea hamil, ia mengandung bayi kembar yang keduanya perempuan.
Saat kehamilan pertamanya, Lea menyadari ada tahi lalat yang besar tumbuh di tubuhnya dan itu merupakan gejala kanker kulit ganas.
Dengan pengobatan seadanya, karena Lea tidak bisa melakukan kemoterapi, ia berhasil menyelamatkan kedua putrinya.
Lea sempat menjalani operasi pengangkatan melanoma setelah melahirkan kedua putrinya tersebut.
Selang empat tahun kemudian, Lea kembali melihat beberapa tahi lalat yang tumbuh di tubuhnya bahkan tumbuh di dalam usus besarnya.
Melihat hal itu, Lea menduga bahwa ia hamil lagi, dan benar saja dokter mengatakan Lea hamil anak ke-tiganya.
Ia kembali menjalani operasi pengangkatan tahi lalat dan polip di usus besarnya.
Keputusan selanjutnya, Lea dan suaminya telah sepakat untuk tidak lagi menambah buah hati.
Lea tidak mau mengorbankan ketiga buah hatinya demi mempunyai anak lagi.
Lea harus menjalani operasi steril demi memastikan ia tidak akan hamil lagi di kemudian hari.
Dilansir dari dailymail.co.uk, kanker selama kehamilan terjadi pada satu dari 1.000 wanita.
Sementara sistem kekebalan tubuh yang sehat menghentikan sel kanker terbentuk, sistem kekebalan tubuh saat hamil lebih rentan terhadap infeksi, penyakit dan sel kanker.
Studi belum menemukan bahwa kehamilan meningkatkan kemungkinan kanker, namun wanita yang terkena kanker selama kehamilan mungkin memiliki lebih banyak kesulitan dalam perawatan.
Ketika kanker terdeteksi di awal kehamilan, seorang wanita hamil biasanya menerima perawatan yang sama seperti orang lain yang melibatkan pembiusan lokal untuk menghilangkan melanoma.
Namun, menurut American Academy of Dermatology Association, jika melanoma telah tumbuh dan kanker telah menyebar, pengobatan menjadi lebih sulit pada wanita hamil.
Pilihan pengobatan untuk melanoma lanjut, seperti radiasi, menjadi terbatas hanya pada kepala dan leher karena dapat menyebabkan cacat lahir jika dilakukan pada daerah panggul.
Untuk kanker lainnya, termasuk payudara, kemoterapi mungkin diperlukan.
Tapi kemoterapi selama masa kehamilan bisa menimbulkan efek berbahaya pada bayi dan ibu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR