Nakita.id - Teh menjadi salah satu minuman yang banyak dikonsumsi untuk menghilangkan dahaga.
Tak jarang, minum teh setelah makan menjadi salah satu pilihan bagi Moms.
Beragam jenis teh juga banyak dijual di pasaran.
Olahan teh tersebut kemudian jadi salah satu minuman andalan di warung makan.
Tentu sudah tak asing dengan varian teh hangat atau es teh ya.
Murah dan menyegarkan.
Namun, di balik itu semua ada hal yang perlu Moms ketahui, lo.
Kebiasaan minum teh usai makan ternyata salah kaprah.
Mengapa demikian?
Usut punya usut, minum teh setelah makan ataupun saat makan bakal berdampak buruk bagi kesehatan.
Melansir dari Web MD, terdapat kandungan polifenol dalam daun teh.
Namun, dikatakan bahwa polifenol bisa menjadi salah satu penyebab utama penyakit kronis pada tubuh.
Lebih lanjut, jika Moms terlalu sering mengonsumsi teh akan berisiko pada tubuh yang kekurangan zat besi.
Hal ini disebabkan karena cita rasa teh yang semakin kuat, maka semakin besar efek teh untuk mengikat zat besi di dalam usus.
Jenis teh yang memiliki kadar polifenol yang tinggi adalah teh hitam.
Teh hitam yang telah melewati serangkaian proses oksidasi yang lebih banyak sehingga warnanya lebih pekat.
Minum teh saat makan atau setelah makan ada baiknya mulai dikurangi.
Bagi Moms yang sedang menstruasi lebih baik tak minum teh saat makan.
Baca Juga: Rutin Konsumsi Teh Hijau Setiap Hari, Ini yang Akan Terjadi Pada Kulit
Sebab, jika kadar zat besi dalam tubuh menurun akan memengaruhi kondisi badan.
Seperti kelelahan dan penurunan kekebalan tubuh.
Nah, tidak ingin keadaan tersebut bikin Moms repot kan?
Lebih baik Moms minum teh di waktu yang tepat.
Waktu yang tepat untuk minum teh yaitu satu jam setelah selesai makan.
Untuk Moms yang sedang diet, ada baiknya minum teh di waktu terpisah setelah menyantap kudapan untuk diet.
Hal tersebut dimaksudkan agar kadar zat besi dalam tubuh tetap terjaga.
Source | : | Kompas.com,web md |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR