Nakita.id - Kasus Keraton Agung Sejagat masih terus bergulir dan menarik perhatian.
Berbagai fakta mulai terungkap, bahkan mengenai kehidupan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat yang saat ini sudah ditahan oleh pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Beberapa waktu belakangan ini, tengah viral dan jadi sorotan tentang Keraton Agung Sejagat di Purworejo.
Baca Juga: Terungkap Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Sang Ratu Ternyata Sutradara dan Lulusan Luar Negeri
Awalnya, kerajaan palsu ini viral lantaran para anggotanya mengadakan kirab dengan menunggangi kuda.
Seperti kerajaan pada umumnya, ada raja dan ratu, lengkap dengan para patihnya.
Namun hal tersebut terbilang sangat aneh dan akhirnya warga setempat melaporkan hal ini ke kepolisian.
Tak butuh waktu lama, Polda Jawa Tengah langsung meringkus tersangka yang diduga sebagai otak dari adanya Keraton Agung Sejagat.
Keraton tersebut memiliki sepasang raja dan ratu. Sang raja akhirnya diketahui identitasnya adalah Toto Santosa Hadiningrat (42), sementara sang ratu adalah Fanni Aminadia (41).
Berbagai fakta tentang kehidupan Toto dan Fanni mulai terungkap, mulai dari aksi penipuan yang pernah dilakukan Toto, hingga prestasi yang dimiliki Fanni.
Baca Juga: Apakah Batuk Saat Hamil Berbahaya dan Berisiko Bagi Janin? Kenali Pengaruhnya!
Tak hanya itu, saat melakukan penyidikan ke rumah kontrakan Toto Santoso yang berada di Sleman, Yogyakarta, polisi menemukan adanya janin yang terkubur di area rumah Toto.
Ternyata, janin tersebut adalah janin dari Fanni yang memang sengaja dikubur di dekat rumahnya.
Namun hingga kini penyidikan masih tertunda terkait kuburan tersebut.
Direskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Budi Haryanto mengatakan, Fanni selalu menangis saat ditanya soal janin tersebut.
"Selalu nangis kalau ditanya soal itu. Nanti kita koordinasikan dengan Polda DIY," jelas Kombes Budi di Semarang, Selasa (21/1/2020), mengutip dari Kompas.com.
Pihak kepolisian hanya mendapat informasi bila ada salah satu saksi kunci yang melihat prosesi memakamkan janin tersebut.
Melansir dari Kompas.com, saksi tersebut mengatakan bila janin dikubur dengan bantuan orang lain.
Namun polisi belum tahu apa penyebab kematian janin yang dikandung Fanni.
"Keguguran atau tidak belum tahu. Kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya di Yogya. Tapi, memang ditemukan dalam kendil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," ujarnya.
Sementara itu, pihk Polda Jateng terus melengkapi berkas perkara untuk kasus dugaan penipuan dan penyebaran berita bohong yang dilakukan Fanni dan Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso.
Source | : | Kompas.com,Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR