Padahal, dikatakan oleh Henky kalau kanker yang bersarang di ususnya merupakan kanker ganas.
"Ternyata kanker ganas dan saya dikirim ke rumah sakit kanker, harus operasi, habis itu dikemo, operasi itu kalau dekat rektum kemungkinan pakai kantong seumur hidup," jelas Henky.
"Saya mikir apakah ini akhir, umur juga sudah 78, saya enggak mau operasi, udah saya tidur di sini aja (dengan terapi magnet), BAB saya mulai lebih lancar," imbuhnya.
Henky menyebutkan kalau dirinya harus menjalani terapi magnet sebanyak dua kali sehari selama masing-masing satu jam.
Melansir dari Daily Mail, rupanya pengobatan kanker dengan cara terapi magnet sudah cukup dikenal.
Dikembangkan oleh ilmuwan Korea Selatan, terapi magnet disebut-sebut bisa menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Daily Mail,YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR