Nakita.id – Saat ini banyak orangtua yang sudah mendaftarkan anaknya ke sekolah sebelum memasuki SD.
Jenjang sekolah tersebut seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau TK (Taman Kanak-kanak) disebut dengan prasekolah.
Moms dan Dads bisa saja mendaftarkan Si Kecil untuk pra sekolah.
Namun, lebih baik menanyakan hal itu terlebih dulu kepada Si Kecil apakah Ia mau mengikuti prasekolah atau tidak.
Baca Juga: Inilah Kebutuhan Makanan yang Dibutuhkan Untuk Anak Prasekolah, Jangan Sampai Lupa ya Moms!
Jika Si Kecil mau, libatkan Ia dalam memilih sekolah yang disukainya, tetapi jika Si Kecil tidak mau Moms dan Dads harus tetap menstimulasinya untuk membantu kesiapannya saat SD nanti.
Oleh karena itu, dalam kesehariannya, ia perlu mempunyai jadwal.
Waktu dan susunan jadwal kegiatan ini harus disesuaikan dengan kondisi Si Kecil dan lingkungan sekitar.
Pilihan kegiatan pun harus membuat Si Kecil senang dan nyaman.
Berikut contoh jadwal yang bisa Moms buat untuk Si Kecil:
Pukul 06.00-08.00 : Bangun pagi, bermain, sarapan dan mandi
Bangun pagi baik untuk kesehatan dan juga sebagai persiapan penting saat anak hendak bersekolah di sekolah formal nantinya.
Bagi yang beragama Islam Si Kecil dengan usia 5 tahun sudah dapat mulai dibiasakan untuk salat Subuh.
Paling tidak Si Kecil harus sudah bangun pagi jam 05.00.
Pukul 08.00-10.00: Bermain dengan tema tertentu
Selesai mandi, ajak Si Kecil bermain dengan tema tertentu.
Misalnya, lempar tangkap bola. Sebaiknya kegiatan pagi hari dilakukan di luar ruangan atau di luar kamar.
Baca Juga: Selain Pakai Masker, Dokter Ungkap Cara Cegah Virus Corona Bisa Dilakukan dengan Kebiasaan Sehat Ini
Pukul 10.00-10.30 : Makan cemilan/buah
Setelah berkegiatan, Si Kecil tentu merasa lapar, ajak anak untuk istirahat di meja makan dan menikmati cemilan, seperti biskuit atau buah-buahan.
Pukul 10.30-12.00: Aktivitas pilihan anak
Menjelang makan siang, ajak beraktivitas yang membangkitkan semangat kembali.
Dukung Si Kecil untuk memilih aktivitas yang dilsukainya.
Sediakan fasilitas bermain seperti pin bowling dan bolanya, main masak-masakan, main rumah-rumahan, boneka, dan sebagainya.
Baca Juga: Pentingnya Stimulasi Pada Bayi untuk Mengembangkan Kemampuannya
Pukul 12.00-13.00: Makan siang
Ajak Si Kecil makan siang bersama di meja makan.
Sebaiknya anak usia 4 tahun sudah dibiasakan makan sendiri.
Pukul 13.00-15.00: Istirahat dan tidur siang
Setelah makan siang, sambil menunggu rasa kantuknya datang, bacakan cerita pada Si Kecil.
Boleh juga sesekali Si Kecil diputarkan satu film kartun kesukaannya.
Pukul 15.00-17.00: Cemilan sore, Main dan Mandi
Bangun tidur Si Kecil masih belum terbangun semangat untuk beraktivitas.
Ajak Si Kecil menikmati cemilan sore seperti kue-kue atau sekedar minum susu kesukaannya.
Setelah itu ajak Si Kecil beraktivitas sebentar.
Sebelum pukul 17.00 usahakan Si Kecil sudah mandi sore.
Pukul 17.00-19.00: Aktivitas sore hari
Waktu ini bisa diisi dengan kegiatan yang lebih serius namun masih seru bersama Moms dan Dads yang sudah pulang dari kantor.
Misalnya, mengajaknya menggambar, mewarnai bentuk, atau sekedar bermain tebak-tebakan.
Permainan tebak-tebakan bisa tentang pengetahuan dunia dan alamnya, seperti main cerdas cermat tentang suara-suara binatang, dan lainnya.
Pukul 19.00-21.00: Makan malam dan Tidur
Setelah bermain dengan Moms dan Dads, ajak Si Kecil untuk makan malam bersama.
Suasana makan dapat diselingi dengan cerita seru Si Kecil di rumah atau cerita seru kegiatan Moms dan Dads di kantor.
Hal ini untuk membiasakan pola komunikasi yang terbuka di keluarga.
Baca Juga: Bersihkan Perhiasan yang Kusam Kembali Kinclong Tanpa Biaya Mahal, Begini Triknya
Menjelang tidur, ajak anak Si Kecil untuk membersihkan tangan dan kaki, menggosok giginya.
Moms dan Dads juga bisa membuat Si Kecil terbiasa melaksanakan ibadah sesuai agma yang dianut.
Ini dilakukan agar Si Kecil rajin beribadah dan semakin taat kepada Tuhan juga mematuhi Moms dan Dads.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR