Dia cenderung menjauhi lorong-lorong kimia di setiap toko.
Saat penyakitnya kambuh, Marry mendapati penglihatan kabur, pendarahan hidung yang parah, paru-paru yang sakit dan batuk, kadang-kadang pada saat bersamaan.
Kebanyakan wanita tentu senang punya alasan medis untuk tidak melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi ini bisa membuat hidup sangat sulit saat menjadi moms yang sibuk.
Mary juga berkata bahwa matanya menjadi bengkak, penglihatan menjadi kabur dan nafasnya melambat.
Tenggorokannya tertutup dan sulit bernapas.
Mary benar-benar tidak bisa berada di gedung yang sama dengan bahan kimia.
Kondisi ini membuat dokter bingung pada awalnya dan baru setelah mengunjungi homoeopati, yang melihat gejalanya, akhirnya Mary didiagnosis dengan Multiple Chemical Sensitivity.
Tidak diragukan lagi bahwa penyebabnya adalah penyebabnya adalah bahan kimia.
Lindsey McManus, dari Allergy UK, mengatakan bahwa ini adalah penyakit abad ke-21.
BACA JUGA: Ini Bahaya Membuat Susu Formula dengan Air Hangat Dari Dispenser Moms
Kondisi ini cukup kronis dan biasanya terjadi sebagai respon terhadap paparan kimia.
Seringkali orang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah yang tidak dapat mengatasi kekerasan bahan kimia.
Mary telah memperbaiki kondisinya dengan menggunakan semua produk alami dan organik serta beralih ke homeopati dan akupunktur.
Saat membersihkan toilet, Mary mencampur beberapa bikarbonat soda dan cuka, dan bukannya menyemprotkan cairan pembersih toilet kimia.
Meski sudah dikenali penyakitnya, Mary masih mengalami kesulitan meyakinkan dokter bahwa produk sehari-hari menyebabkan reaksi.
Hmm, kalau begini keadaannya serba sulit, ya Moms.
Artikel ini sudah tayang di Intisari.
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR