Nakita.id - Terungkap fakta-fakta terkait sosok Li Wenliang yang merupakan 'pahlawan' virus corona.
Terlebih, sosok Li Wenliang baru saja meninggal dunia setelah memperjuangkan hidup pasien yang terjangkit virus corona.
Diketahui jika Li Wenliang adalah seorang dokter yang pertama kalimemperingatkan masyarakat dan Pemerintah China akan wabah virus corona.
Kala itu, Li Wenliang memperingatkan masyarakat China terkait virus jenis baru atau Novel Coronavirus yang akan menyerang Kota Wuhan, China.
Bak pahlawan, Li Wenliang sempat menginformasikan virus corona sebelum mewabah di sejumlah negara.
Diberitakan pada Jumat (7/2/2020) kemarin, Dokter Li Wenliang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.
Dilansir dari Kompas.com, berikut kisah Dokter Li Wenliang yang disebut sebagai pahlawan dalam memerangi virus corona.
1. Pertama kali menemukan virus corona
Sosok Li, yang bekerja di Rumah Sakut Wuhan, menemukan adanya virus jenis baru pada Desember 2019.
Ia mengungkapkan, ada tujuh kasus pasien yang memiliki gejala seperti Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2002-2003.
Adapun kasus yang serupa SARS itu diduga berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan kemudian, ia mengirim pesan berisi peringatan akan patogen itu kepada para koleganya.
Namun, Li tak sadar bahwa tindakannya itu secara tidak langsung telah menemukan varian baru dari virus corona yang kemudian diberi kode 2019-nCoV.
Disebutkan jika Li sempat memperingatkan kepada teman-temannya agar berhati-hati dalam menangani pasien yang memiliki gejala virus baru itu.
Bahkan, Li juga sempat mengimbau masyarakat agar mereka memakai pakaian pelindung agar tidak tertular.
2. Didatangi polisi
Sayangnya, atas temuannya itu, Li sempat didatangi polisi pada tengah malam terkait himbauannya tersebut.
Pasalnya, ia dilaporkan telah membuat komenar palsu dan telah mengganggu ketenteraman sosial.
Polisi pun meminta Li menandatangani surat dan mengancam akan menangkap Li apabila sang dokter tetap melanjutkan memberikan keterangan yang dianggap meresahkan itu.
Akhirnya, Li pun menyerah dan akhirnya membubuhkan cap "Saya bersedia" pada surat polisi tersebut.
Pada akhir Januari, virus corona telah merebak, Li mengunggah surat tersebut ke Weibo dan menceritakan apa yang terjadi.
Kemudian, otoritas lokal meminta maaf kepada Li atas tindakan mereka yang sempat mendatangi dokter tersebut.
Setelah itu, Li kembali bekerja dan menangani seorang pasien perempuan yang menderita glaukoma.
Sayangnya, Li tidak menyadari jika pasien yang dirawatnya mengidap virus corona hingga akhirnya ia tertular.
3. Penularan pun terjadi
Namun, lagi-lagi pemerintah setempat tidak menyadari jika virus corona dapat menular melalui udara.
Keesokan harinya, Li mulai mengalami gejala batuk-batuk pertanda ia sudah tertular virus tersebut.
Orangtuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, ketika Beijing mengumumkan darurat virus.
Li sudah menjalani beberapa tes, namun semuanya menunjukkan hasil negatif hingga keluar pemeriksaan terbaru yang menyebutkan bahwa ia positif terkena virus corona.
Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan menceritakan kisahnya di atas tempat tidur.
Berita kematiannya pun santer terdengar, tetapi Rumah Sakit Pusat Wuhan membantah laporan tersebut.
Tak lama setelah itu, mereka mengonfirmasi bahwa Li Wenliang telah meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) pukul 02.58 waktu setempat.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,BBC |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR