Nakita.id - Kebiasaan merokok Dads ketika di rumah ternyata bisa berakibat fatal untuk si Kecil.
Sebenarnya, kegiatan merokok Dads sendiri sudah terbilang tidak baik karena bisa menimbulkan sederet gangguan kesehatan.
Tapi siapa sangka kalau efek yang lebih berbahaya bisa didapatkan orang di sekitarnya meski mereka bukan perokok.
Orang yang terpapar asap rokok meski tidak merokok, atau yang lebih akrab disebut perokok pasif juga punya risiko mengalami gangguan kesehatan.
Apalagi untuk anak-anak yang sistem imunnya masih lemah dan rentan terserang penyakit.
Melansir dari WebMD, Dads yang merokok membawa bahaya besar untuk si Kecil.
Joanna Kitlinska, PhD, seorang seorang profesor di bidang biokimia Universitas Georgetown meneliti hubungan pengaruh gaya hidup ayah pada kesehatan anak.
"Ayah yang memaparkan asap rokok pada anak membuat si Kecil lebih berisiko terkena kanker," ungkapnya.
Tak cuma itu, Dads yang merokok di rumah atau di dekat anak bisa mengakibatkan penyakit asma pada si Kecil.
Seorang ahli kimia, dokter Eunha Hoh mengungkapkan, asap rokok mengandung ribuan bahan kimia yang bisa tinggal di suatu permukaan.
Dari ribuan bahan kimia itu, banyak yang beracun dan bersifat karsinogenik
Menurut ilmuwan, semakin lama suatu lingkungan terpapar bahan kimia, maka dapat mengubah senyawa kimia menjadi berbahaya.
Jika terpapar selama bertahun-tahun, dapat meningkatkan risiko kanker, serangan asma, masalah pada paru-paru, iritasi di tenggorokan, dan mata.
Asap rokok memang dapat diserap ke semua permukaan yang berpori.
Zat beracun dari asap rokok itu kemudian akan menetap lama di semua perabot rumah tangga yang terkontaminasi.
"Kami benar-benar terkejut dengan betapa kuatnya kontaminasi di rumah, bahkan setelah beberapa bulan orang berhenti merokok di dalam rumah," ujar seorang ilmuwan kesehatan lingkungan, dokter Penelope Quintana.
Tak cuma itu, bagi Dads yang nekat merokok ketika istri sedang hamil ternyata bisa meningkatkan risiko keguguran.
Jadi, berhentilah merokok demi kebaikan keluarga dan si Kecil ya, Dads!
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR