Nakita.id- Penyakit sifilis merupakan penyakit yang lebih dikenal sebagai raja singa.
Penyakit ini merupakan penyakit berbahaya karena dapat mengancam keselamatan jiwa.
Namun, yang disayangkan penyakit sifilis merupakan jenis penyakit yang sangat sulit untuk terdeteksi.
Biasanya seseorang yang mengalami sifilis akan terdapat luka pada bagian tubuh tertentu.
Terutama pada bagian intim, namun luka ini tidak menimbulkan nyeri bahkan tidak gatal.
Hal tersebutlah yang menyebabkan penyakit siflis ini memiliki sifat sulit terdeteksi.
Siflis merupakan penyakit yang dapat menular dengan mudah.
Bukan hanya melalui hubungan intim saja, jabat tangan dengan seseorang yang mengalami siflis juga dapat menular apabila ditangan orang yang menderita siflis tersebut terdapat luka.
Namun, yang perlu Moms ketahui penularan siflis bukan hanya itu saja.
Melainkan, bisa pula menular dari Moms yang sedang hamil kepada janinnya.
WHO menyatakan, siflis dalam kehamilan merupakan penyebab kedua terbanyak terjadinya kelahiran bayi yang meninggal.
Selain itu bisa juga menyebabkan prematuritas, berat bayi saat lahir rendah, kematian neonatal, serta infeksi pada bayi yang baru saja lahir.
Sifilis pada Moms yang sedang hamil sangat memiliki kemungkinan besar untuk disembuhkan apabila dengan penanganan yang segera dan tepat.
Sifilis pada dasarnya memiliki empat tahapan stadium yakni primer, sekunder, laten, dan tersier.
Semakin dini sifilis terdeteksi maka akan semakin mudah untuk disembuhkan.
"Sifilis merupakan penyakit sistemik yang gejalanya tergantung pada stadium penyakitnya. Jika tidak segera diobati, penyakit akan terus berkembang dalam stadium yang lebih kronis dan kemungkinan besar akan menjadi komplikasi serius. Namun, jika diobati sejak dini risiko komplikasi akan lebih sedikit," tutur Dr. dr Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid pada saat menjadi pembicara di seminar media klinik Pramudia.
Menurut keterangan Dr. dr Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid. pengobatan terbaik untuk Moms yang sedang hamil ketika mengalami sifilis yakni dengan memberikan suntikan di otot-otot tertentu untuk membunuh bakteri penyebab sifilis tersebut.
Dr. dr Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid, juga mengatakan sifilis merupakan penyakit yang memang bisa diobati.
Namun, untuk mengobatinya tersebut diperlukan waktu 1-2 tahun dan juga kerutinan yang serius dalam pengobatannya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR