Nakita.id - Karen Pooroe setuju melakukan autopsi jenazah putrinya, Zefania Carina.
Seperti yang Moms ketahui, putrinya dikabarkan meninggal pada 7 Februari lalu terjatuh dari balkon apartemen sang ayah.
Pada awalnya penyanyi Karen Pooroe tak mau jenazah anaknya, Zefania Carina diotopsi.
Namun kini, baru-baru ini Karen diketahui mengajukan permohonan otopsi ke polisi.
"Saya siap untuk anak saya diautopsi, supaya saya tidak hidup seumur hidup dengan tanda tanya," kata Karen dikutip dari Kompas.com saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Ia mengatakan, keputusan itu akhirnya diambil setelah berdiskusi dengan keluarga besar.
Meski berat, Karen tidak ingin sepanjang hidupnya dipenuhi teka-teki yang tidak terjawab soal kematian anaknya.
Karen pun mengaku sebelum memutuskan anaknya untuk diautopsi, ia mengalami pergulatan batin.
"Tapi bukan hanya saya, keluarga besar saya juga berat. Jadi kami mengumpulkan semua kekuatan yang kami punya supaya berjuang terus sampai kebenaran terungkap," ucap Karen.
Ia menambahkan, pada saat nanti makam mendiang Zefania dibongkar dan dilakukan proses autopsi, ia tak ingin melihatnya.
"Itu makamnya dibongkar, pertama saya tidak akan melihat itu. Kedua, itu hanya jasad, jiwa anak saya sudah di pangkuan Tuhan, cuma badannya aja kok yang dikubur," katanya.
Putri satu-satunya Karen ini diduga terjatuh dari lantai enam balkon apartemen sang suami, Arya Satria Claproth.
Selama beberapa bulan belakangan ini, Zefania memang berada di bawah pengasuhan Arya.
Menurut Karen, Arya membawa pergi putrinya sehingga ia tidak bisa menemui putrinya.
Rumah tangga Arya dan Karen Pooroe sendiri sebelumnya tengah berada di ujung tanduk.
Pasangan ini sedang dalam proses perceraian di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Sedangkan, jenazah Zefania Carina telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dulu Menolak, Ini Alasan Karen Pooroe Kini Setuju Jenazah Anaknya Diotopsi".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR