Nakita.id – Semangat belajar pada anak yang naik turun memang sangat lumrah terjadi.
Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya motivasi, jenuh, hasil yang tak sesuai dengan usaha yang dilakukan, lingkungan yang tidak mendukung, merasa ditekan dan dituntut, hingga permasalahan lainnya.
Nah, sebagai orangtua sudah kewajiban Moms untuk selalu menjaga semangat belajar anak agar tidak pernah padam.
BACA JUGA:Anak Tiba-Tiba Malas Belajar? Begini Cara Mengatasinya Moms!
Salah satu cara yang dapat Moms lakukan untuk selalu menjaga semangat belajar anak ialah dengan memahami gaya belajarnya.
Sebab dengan begitu, Moms dapat mengarahkan anak untuk belajar dengan nyaman dan menyenangkan sesuai gayanya.
Nah, ada 3 gaya tipe belajar yang perlu Moms ketahui sebagaimana yang dikutip dari Serial Buku Nakita: 101 Tip Membantu Anak Sukses.
BACA JUGA: Cantik Bak Orang Turki, Ini 5 Potret Penampilan Baru Mulan Jameela!
Gaya Belajar AUDITORI (Pendengaran)
- Mudah ingat dari apa yang pernah didengarnya dan didiskusikannya.
- Tidak bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut.
- Senag dibacakan atau mendengarkan.
- Lebih suka menuliskan kembali sesuatu, senang membaca dengan suara keras dan pandai bercerita.
- Bisa mengulangi apa yang didengarnya, baik nada, irama, dan lainnya.
- Lebih suka humor lisan ketimbang baca buku.
- Senang berdiskusi, bicara, atau menjelaskan panjang lebar.
BACA JUGA: Intip Potret dan Transformasi Ivan Gunawan Dari Dulu Hingga Sekarang
Gaya Belajar Visual (Penglihatan)
- Lebih mudah ingat dengan melihat.
- Tidak terganggu oleh suara ribut saat belajar.
- Lebih suka membaca.
- Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada menjelaskan.
- Tahu apa yang harus dikatakan tapi tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.
- Tertarik pada seni seperti lukisan, pahat, gambar daripada seni musik.
- Sering lupa jika harus menyampaikan pesan secara verbal pada orang lain.
BACA JUGA: Periksa Kepala Bayi Ibu : Bila Datar, Tumbuh Kembangnya Berisiko
Gaya Belajar Kinestetik (Gerak)
- Lebih banyak menggunakan bahasa tubuh.
- Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukan secara fisik.
- Ketika membaca, menunjukan kata-kata dengan jari tangan.
- Kalau menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung.
- Belajar melalui praktik langsung atau dengan manipulasi.
- Banyak gerak fisik dan punya perkembangan otot yang baik.
- Menanggapi perhatian fisik.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR