Dalam penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Pain Society 2014, profesor anestesiologi Inna Belfer, MD, PhD, memaparkan tentang temuannya mengenai perempuan dengan bola mata berwarna terang mungkin memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Belfer mengamati sekelompok kecil wanita sebelum dan setelah melahirkan.
Dia menemukan bahwa perempuan bermata gelap lebih banyak menunjukkan kecemasan dan gangguan tidur dalam menanggapi pengalaman rasa sakit.
Perempuan bermata gelap bisa mengalami penurunan rasa sakit yang lebih besar setelah menerima obat pereda sakit epidural.
BACA JUGA: 6 Bagian Ayam yang Sebaiknya Jangan Sering Dikonsumsi, Ini Bahayanya
Ini menunjukkan mereka lebih peka terhadap rasa sakit dibanding wanita bermata terang.
6. Orang bermata bermata terang lebih berisiko mengalami degenerasi makula
Salah satu penyebab paling umum kehilangan penglihatan setelah usia 50 tahun adalah degenerasi makula atau AMD.
Beberapa studi kecil juga menyimpulkan bahwa selain merokok dan faktor genetik, risiko degenerasi makula juga dipengaruhi oleh warna bola mata seseorang.
7. Warna bola mata berubah bisa berarti ada sesuatu yang salah
Jika bagian putih mata Moms menjadi memerah, mungkin memiliki alergi yang tidak terdiagnosis.
Jika menjadi kuning, mungkin memiliki masalah hati. Jika hanya satu mata yang berubah warna, itu bisa menjadi tanda munculnya penyakit warisan seperti neurofibromatosis, yang menyebabkan tumor jaringan saraf, atau sindrom Waardenburg, yang biasanya menyebabkan tuli dan kulit memucat.
"Atau bahkan bisa merupakan sinyal bagi penderita melanoma iris", jelas Bishop.
BACA JUGA: Ternyata Kotoran Telinga Dapat Memprediksi Kesehatan Seseorang
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Reader's Digest,prevention |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR