Nakita.id - Bagi banyak ibu, membagikan membiasakan sang anak untuk disiplin mungkin merupakan salah satu tugas pengasuhan anak yang terberat.
Apa sebenarnya artinya "disiplin" seorang balita?
Disiplin adalah tentang menetapkan aturan untuk menghentikan si kecil terlibat dalam perilaku yang agresif (memukul dan menggigit), berbahaya (berlari di jalan), dan tidak pantas (melempar makanan).
BACA JUGA: [GloryStory] Anak Suka Memukul? Cara Mendisiplinkannya Ini Bisa Ditiru Moms
Lalu bagaimana tindakan orangtua untuk mendisiplinkan Si Kecil?
Beberapa orang mungkin menyamakannya dengan memukul dan menghukum, tetapi bukan itu yang sebenarnya dimaksud dengan mendisiplinkan.
Beberapa orang psikolog telah merumuskan strategi dalam mendisiplinkan anak.
BACA JUGA: Pamit di Dunia Hiburan, Jessica Boyong El Barack ke Amerika, Kenapa?
Strategi ini dapat membantu Moms menetapkan batas dan menghentikan perilaku buruk anak.
Strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Distraksi (alihkan perhatian)
Lawan dorongan untuk memarahi anak ketika dia mulai bertingkah, intonasi suara kita saat marah akan dijadikan contoh oleh anak kelak saat ia marah pula.
"Sebaliknya, kita harus tenang dan membuatnya tertarik pada aktivitas lain," kata psikolog Deborah Roth Ledley, Ph.D., penulis buku berjudul Becoming a Calm Mom: Cara Mengelola Stres dan Menikmati Tahun Pertama Menjadi Ibu.
BACA JUGA: Gemas! Potret Rafathar di Pengajian Jelang Pernikahan Syahnaz Jadi Sorotan
Misalnya, jika anak menginjak-injak sofa, dengan lembut pindahkan dia ke lantai dan mulai membaca buku atau bermain bersama.
Mengarahkan perhatiannya tidak hanya mengakhiri dengan cepat perilaku yang tidak diinginkan, tetapi juga mengajarinya bahwa tindakannya tersebut adalah salah.
2. Bersikap konsisten
Moms mungkin berpikir bahwa sesekali membiarkan anak melanggar aturan yang telah dibuat adalah hal yang wajar.
Tetapi menyerah pada tuntutan anak akan mendorongnya untuk melakukan hal yang sama pada lain waktu.
"Sangat penting untuk menetapkan batas dan konsisten pada hal tersebut," kata Gregory Oliver, seorang psikolog anak di Henry Ford Health System, di Detroit.
3. Beri contoh
Balita lebih condong untuk melakukan hal yang orangtuanya lakukan, daripada mendengarkan apa yang orangtuanya katakan, penjelasan dari Penny Donnenfeld, Ph.D., seorang psikolog New York City.
Jika Moms ingin anak melakukan sikap yang Moms inginkan, tunjukkan perilaku tersebut dengan memodelkannya.
Misalnya jika Moms kesulitan membuatnya menggosok giginya sebelum tidur, lakukanlah bersama-sama sebagai bagian dari rutinitas malamnya.
BACA JUGA: Minuman dan Makanan Ini Atasi Asam Urat, Nomor 2 Tidak Disangka!
4. Beri pujian
Kadang-kadang, anak kecil berulah karena mereka tidak memiliki keterampilan komunikasi yang cukup memadai.
Hal tersebut juga bisa jadi merupakan cara untuk menarik perhatian orangtuanya.
Itulah mengapa Moms harus selalu memberitahu anak bahwa kita merasa senang setiap kali ia melakukan sesuatu yang yang baik.
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR