Nakita.id – Ketika kalender sosial Moms terisi dengan jadwal undangan makan malam, minuman, pesta dan pertemuan lainnya, Moms bisa merasakan beban berat untuk turut dan hadir dalam perayaan, acara, atau jamuan tersebut.
Bagaimana mungkin Moms bisa melakukan semua dan masih mencari waktu untuk diri sendiri?
Hal ini sangat sulit dilakukan selama masa sibuk, seperti saat musim liburan.
BACA JUGA: HP Entah Di Mana, Di -Miscall Tapi Lagi Silent? Begini Mencarinya
Ketika ada daftar kumpul-kumpul yang tidak pernah berakhir dengan rekan kerja, keluarga dan teman dalam rentang hanya beberapa minggu.
Beberapa orang biasanya berpikir bahwa mengatakan tidak atau menolak undangan dianggap kasar, tidak sopan, atau bahkan menghina orang yang mengundang.
Kata “tidak”, bagi banyak orang, adalah sebuah kata negatif.
Jadi ada anggapan bahwa setiap penolakan secara otomatis akan memiliki reaksi balik negatif.
Penanya akan merasa tersinggung atau perasaannya akan terluka.
Menolak undangan mungkin juga akan membuat Moms dianggap tidak peduli atau egois dalam keluarga atau lingkaran sosial Moms.
Tapi terus-menerus mengatakan "iya" untuk hal-hal yang sebenarnya tidak ingin dilakukan bisa merusak privasi dan kebutuhan me time Moms sendiri.
Mengatakan "ya" kepada orang lain dan mengabaikan kebutuhan diri sendiri membuat Moms merasa terbebani dan tidak bahagia.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR