Menurut dr. William T. Wahono, SpOG, stres, tingkat kecemasan, dan depresi dapat memicu terjadinya ketidaksuburan.
“Bila sebuah pasangan mengalami stres, kesuburan salah satu atau bahkan keduanya bisa terganggu. Tak hanya itu, stres juga dapat menyebabkan gangguan pematangan sel telur,” ujar dr. William saat ditemui Nakita.id di Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, Tangerang, Banten, Senin (24/2/2020).
Tak berhenti sampai di situ, stres yang terjadi terus menerus juga dapat mengurangi intensitas berhubungan seksual, bahkan mengurangi keberhasilan proses kehamilan.
3. Saling mendukung
Agar program kehamilan berjalan maksimal, dukungan antara suami dan istri amat diperlukan.
Hindarilah sikap saling menyalahkan apalagi menuduh pasangan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR