Kedepalapan, pasien hyperemesis gravidarum akan ditangani dokter dengan:
• Pemberian obat.
Dokter akan memberikan obat-obatan yang dianggap perlu, seperti antihistaminika, vitamin B1 dan B6. Pada kasus yang lebih berat harus dirawat di rumah sakit.
• Isolasi.
Ibu akan dirawat di ruangan yang tenang dengan pencahayaan cukup sampai muntah berhenti dan mau makan lagi.
• Penjelasan psikologis.
Jika masalahnya bersifat psikologis, maka selesaikan sebaik-baiknya segera. Setelah kondisi psikis ibu stabil, dengan sendirinya HG akan terhenti.
Kesembilan, Moms yang mengalami hyperemesis gravidarum harus bisa mengalahkan dirinya sendiri.
Caranya dengan tidak terbawa emosi, mau mencoba untuk makan walau sedikit tapi sering.
Semoga 9 hal yang belum banyak diketahui Moms ini bisa membuat Moms lebih memahami apa itu hyperemesis gravidarum, dan bisa mengontrolnya dengan baik.
Buktinya, saat hyperemesis gravidarum yang dialami Eva Anindita sedang dahsyat-dahsyatnya, dia bersama sang suami mampu melakukan ibadah umrok ke tanah suci Mekah.
Dan selama umroh tidak mengalami sedikitpun hyperemesis gravidarum.
Baca juga: Hamil BB Turun Hingga 6 kg. Eva Anindita Mengalaminya. Kok Bisa?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nakita,kompas |
Penulis | : | Ria Rizki Agustina |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR