Nakita.id - Kabar kehamilan kedua Nagita Slavina memang sempat membuat heboh setelah kepulangannya dari liburan keliling dunia.
Raffi Ahmad ungkapkan awalnya Nagita mengatakan bahwa dirinya tengah telat datang bulan.
Tak mau terlalu percaya diri, Raffi meminta Nagita untuk tunda pengecekannya terlebih dahulu.
Rupanya, kehamilan Nagita tersebut benar adanya.
Sayangnya, di kehamilan yang baru memasuki usia 1 bulan ini, Nagita dan Raffi harus merelakan janinnya keguguran.
Rupanya mengutip dari Medical News Today, risiko terjadinya keguguran pada trimester pertama seperti Nagita Slavina mencapai 80%.
Moms yang tengah hamil pada trimester pertama perlu hati-hati dan ketahui risiko penyebabnya seperti yang dilansir dari Mayo Clinic berikut ini.
1. Usia
Perlu Moms tahu bahwa usia memiliki pengaruh terhadap peluang risiko kehamilan.
Risiko keguguran akan semakin besar terjadi pada Moms yang hamil pada usia 35 tahun atau lebih.
Secara rinci, bagi Moms yang hamil di usia 35 tahun risiko keguguran akan terjadi sekitar 20%.
Sementara risiko keguguran pada Moms yang hamil di usia 40 tahun mencapai 40%.
Ketika memutuskan hamil di usia 45 tahun, maka risiko keguguran bisa mencapai 80%.
Moms perlu hati-hati ya karena berdasarkan statistik tersebut meskipun selisih 5 tahun ternyata risikonya bisa mencapai 2 kali lipat.
2. Kehamilan sebelumnya
Kehamilan sebelumnya ternyata bisa menjadi risiko Moms alami keguguran pada kehamilan sekarang.
Hal ini bisa terjadi apabila Moms pernah alami keguguran pada kehamilan sebelumnya.
Ketika Moms pernah alami keguguran, maka terdapat juga risiko keguguran pada kehamilan sekarang.
Terlebih ketika Moms pernah alami keguguran 2 kali secara berturut-turut, maka risikonya akan semakin tinggi di kehamilan sekarang.
3. Kondisi kronis
Moms juga perlu perhatikan kesehatan untuk menghindari risiko keguguran.
Hal itu karena kondisi kesehatan yang kronis dapat memiliki risiko keguguran yang besar.
Salah satu kondisi kronis yang bisa sebabkan keguguran yaitu diabetes yang tidak terkontrol.
Mulailah atur asupan gula dan cek secara rutin angka gula darah apabila Moms memiliki riwayat diabetes.
4. Permasalahan rahim
Ketika kehamilan pastinya janin terdapat di rahim untuk tetap berkembang.
Hal itu menyebabkan ketika rahim bermasalah, maka kemungkinan besar dapat berisiko keguguran.
Salah satu permasalahan yang mungkin terjadi yaitu abnormalitas uterus.
Abormalitas uterus yaittu kondisi ketika jaringan rahim tidak kompeten atau lemah.
5. Gaya hidup
Gaya hidup tak sehat tentunya dapat berpengaruh pada risiko keguguran.
Salah satu gaya hidup tak sehat yang masih banyak dilakukan yaitu merokok.
Tentunya merokok dapat merusak kesehatan terlebih ketika tengah dalam kondisi hamil.
Risiko keguguran akan semakin besar bagi perokok.
Tentunya ketika Moms tidak merokok, pastikan terhindar juga dari asap rokok karena perokok pasif juga bisa terkena dampaknya.
6. Berat badan
Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal! Ini Tanda Peringatan Kanker Ginjal yang Kerap Diabaikan Orang
Berat badan juga dapat memperbesar risiko keguguran.
Pastikan Moms kontrol berat badan agar masih berada di angka aman sehingga kehamilan dapat berjalan lancar.
Baik kelebihan maupun kekurangan berat badan dapat sama-sama tingkatkan risiko keguguran.
Source | : | Mayo Clinic,Medical News Today |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR