"Perjalanan di mobil sangat heboh," ujar Kristi.
Ia pun melanjutkan bahwa ia menjaga Harper agar tetap terjaga selama perjalanan.
"Saya mencoba untuk memastikan dia bernafas, tetapi saya begitu gemetaran sehingga saya tidak bisa mengatakannya," tambahnya.
"Sepanjang perjalanan saya hanya berpikir bahwa 'kami akan kehilangan dia".
Setelah sampai di rumah sakit, dokter pun akhirnya bisa membuat Harper bernafas lagi.
Menurut dokter, reaksi yang ditunjukan oleh Harper sebelumnya tak lain ialah karena kekurangan oksigen yang parah setelah duduk di kursi mobil selama hampir dua jam.
BACA JUGA: Ini Tandanya Jika Keringat Pada Bayi Adalah Gejala Penyakit Berbahaya
Bahkan seorang konsultan medis mengatakan bahwa menghabiskan lebih dari satu jam di carseat dapat menurunkan kadar oksigen bayi secara drastis.
Jadi, setelah ia dikeluarkan dari carseat terjadi peningkatan oksigen yang membuat tubuhnya mengalami syok.
"Konsultan memberi tahu kami bahwa penyebab kondisi Harper ialah karena carseat.
Saya tidak dapat memercayainya karena saya pikir tidak mungkin," ungkap Kristi.
BACA JUGA: [Reportase] Beda Penyebab Demam, Gejala dan Rasa Sakitnya pun Berbeda
Kristi pun berharap pengalaman buruk mereka tersebut dapat meningkatkan kesadaran orangtua dalam penggunaan carseat.
"Awasi anak Anda dan kenali anak Anda.
Jika ada sesuatu yang tidak beres segera bawa mereka langsung ke rumah sakit," pungkasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | mom.me |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR