Nakita.id - Anak bahagia, supel, dan peduli merupakan salah satu tanda perkembangan sosial dan emosi yang baik.
Agar berkembang sesuai harapan, sebaiknya orangtua melakukan berbagai stimulasi.
Stimulasi ini hendaknya memang dilakukan sejak anak masih bayi.
BACA JUGA : Sederhana! Inilah 6 Aktivitas Stimulasi Agar Bayi Cerdas
Khusus untuk perkembangan sosial dan emosi ini, Moms dapat melakukan stimilasi dengan cara sederhana.
Karena banyak melibatkan kontak dengan orangtua, stimulasi ini bisa dilakukan kapanpun.
Inilah beberapa kiat yang bisa dilakukan agar bayi bisa tumbuh menjadi anak yang supel dan peduli terhadap lingkungannya.
1. Kontak mata
Pastikan Moms melakukan kontak mata setiap kali berbicara dengan bayi.
Buatlah kontak mata yang hangat sesering mungkin pada Si Kecil.
Si Kecil akan secara bertahap belajar pentingnya melihat mata orang saat berbicara dengan mereka.
Kontak fisik terus menerus antara Moms dengan Si Kecil dengan cara ini juga akan memberinya kepercayaan diri, meskipun Si Kecil belum menyadari hal itu.
Kontak mata yang intens pun akan menjadi langkah pertama ikatan antara bayi dengan Moms.
BACA JUGA : 6 Kebiasaan Malam Hari Agar Kulit Cantik dan Terhindar Penuaan Dini
2. Bercerita tentang berbagai hal
Membiasakan Si Kecil mendengarkan cerita bisa menjadi kegiatan stimulasi perkembangan sosial emosinya.
Berceritalah dengan bayi tentang apa yang dilakukan, bahkan saat Moms menyusui atau memijatnya.
BACA JUGA : Konsumsi Minyak Zaitun Sebelum Sarapan Bisa Hindari 7 Penyakit Berbahaya Ini
Bicarakan hal-hal sederhana seperti bagaimana Moms mencintai Si Kecil, tentang buku yang Moms baca, tentang ayah atau saudara kandung, maupun hal-hal lain.
Katakan kepada bayi Moms tentang lingkungan di luar, burung-burung yang sedang berkicau, atau apa pun yang mungkin terjadi.
3. Menanggapi tangisan
Penting bagi Moms untuk menunjukkan pada bayi bahwa Moms selalu ada untuknya.
Masa-masa bayi ialah masa penting dalam membentuk rasa kepercayaan pada orang sekitar khususnya orangtua.
Rasa kepercayaan yang tertanam dalam diri bayi ini menjadi dasar perkembangan yang baik juga pada fase perkembangan selanjutnya.
Kepercayaan ini bisa terbentuk saat Moms cekatan menanggapi tangisan bayi.
Jika bayi menangis, datang dan tepuk dengan lembut.
Tenangkan dia dengan membuat suara pelan dan katakan bahwa Moms akan selalu ada untuk Si Kecil.
4. Perkenalkan pada bayi lain
Mengenalkan Si Kecil pada bayi lain bisa menjadi stimulasi sosialisasi teman sejak dini.
Moms bisa membawa Si Kecil ke taman bermain untuk melihat anak seumuran maupun anak yang lebih muda, maupun lebih tua darinya.
BACA JUGA : Anti Repot dan Murah! 8 Bahan Alami Ini Bisa Mengecilkan Pori-pori
Memperkenalkan pada bayi lain membantu perkembangan sosialnya lebih baik pada tahap-tahap selanjutnya.
5. Menanggapi ocehannya
Memang benar bahwa bayi Moms tidak akan bisa berbicara dalam arti harfiah untuk beberapa bulan pertama.
Namun, suara ocehan yang dia buat adalah caranya memasuki dunia berbicara.
Cobalah untuk selalu menanggapi dia dan bicara pada Si Kecil untuk menjawab.
Lihatlah matanya dan bicaralah padanya sebagai respons seolah-olah Moms memahami semua yang dikatakannya.
Tunjukkan juga gestur lain seperti mengangguk, gerakkan tangan, dan buat ekspresi wajah yang berbeda.
BACA JUGA : [Reportase] Sering Keliru, Inilah Dosis Obat Demam Tepat Untuk Anak
6. Mengenali diri sendiri
Stimulasi perkembangan sosial bisa juga dilakukan dengan cara sederhana seperti mengenali diri sendiri.
Biasakan Moms berdiri dengan bayi di depan cermin.
BACA JUGA : Cek Sekarang Juga! Inilah Tanda-tanda Dini Autisme pada Bayi
Ajak Si Kecil mengobrol dan bercermin untuk menunjukkan wajah bayi, seperti "Wah ini kamu sayang, cantik/ganteng ya."
Tunjukkan juga bagian-bagian tubuh yang berbeda dan beri tahu bayi Moms setiap bagian tubuh.
Nah Moms yuk biasakan hal-hal di atas agar bayi bisa tumbuh menjadi anak yang bahagia, supel, dan peduli lingkungannya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR