4. Beri pengetahuan pada anak
Jika kamu memiliki anak, Serani mengatakan untuk membatasi paparan berita pada mereka, karena itu bisa sangat berat bagi mereka untuk diproses.
Menjadi sadar tentang bagaimana kamu berbicara tentang Covid-19 di sekitar anak-anak juga penting.
“Berbagi berlebihan tentang bencana dan bahkan bercanda tentang kematian atau penyakit dapat membuat trauma anak kecil,” ujarnya.
“Meskipun ini bisa menjadi waktu yang menakutkan bagi anak-anak. Saya telah menunjukkan pasien kecil saya untuk melihat bagaimana tenaga medis yang siap membantu ada di mana-mana, dan bagaimana masyarakat berkumpul bersama selama masa sulit ini, ”imbuh Serani.
Dia menambahkan bahwa merasa dirawat, dilindungi, dan dicintai adalah hal penting bagi anak-anak untuk dirasakan dan didengar selama bencana.
“Kiat lain adalah mendorong anak-anak untuk menggambar, menulis, atau menulis jurnal sehingga mereka dapat mengekspresikan perasaan mereka. Dan akhirnya, menjaga rutinitas untuk anak-anak selalu membantu selama krisis, ”kata Serani.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR