Nakita.id - Beberapa bulan lalu kisah haru datang dari Wuhan, China yang sedang memerangi wabah corona.
Salah satunya yang jadi sorotan adalah perjuangan tenaga medisnya.
Kali ini, kisah haru datang dari tenaga medis di Indonesia yang juga sedang mengalami hal serupa.
Bertaruh naywa demi pasien Covid-19, tenaga medis tentu harus mengorbankan sederet waktunya bersama keluarga.
Belakangan juga beredar potret haru di media sosial yang menyita perhatian warganet.
Potret seorang dokter yang hanya bisa melihat anak-anaknya dari balik pagar rumah lantaran.
Hal tersebut dilakukan lantaran tak mau mengambil risiko buruk jika ia berinteraksi dengan sang anak.
"Seorang Dokter hanya bisa memandang Anaknya dari Kejauhan untuk melepaskan rindu.
Semoga tuhan senatiasa melindungi mereka yang bertugas digaris depan (emoji)
UNTUK PARA PENIMBUNAN MASKER APD HAND SANITIZER SEMOGA KALIAN SELALU DALAM LINDUNGAN TUHAN YA!!!!!"
Unggahan yang viral itu kemudian juga menyita perhatian warganet.
Sontak, warganet juga mengungkapkan rasa kesedihan mereka di kolom komentar.
Ada pula warganet yang terkejut kini dulu melihat suasana haru seperti ini terjadi di Wuhan.
Dan kali ini benar terjadi di Indonesia.
"Ya allah kmrn liat di wuhan skrng diindonesia yg kaya gini.. dokter ga bsa meluk anaknyaa.. smga para tim medis sehat selalu dan pahala melimpah untuk kalian.. smga yg penjual2 yg menimbun yang jual mahal diberi hidayah.. dan dibukakan hati nuraninyaa.. wabah global malah cari untung.." tulis pesenyu.
"It's real, dokter2 garis depan gak berani pulang kerumah," tulis titianputrii.
"Entah kenapa terasa sakit ngeliat foto itu," tulis nitha_rasha.
"Semoga keadaan ini lekas berakhir ya Allah," tulis aulianovee.
Namun, setelah ditelusuri ternyata potret tersebut tidak benar adanya.
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul: Tengah Hadapi Corona, Warganet Mewek Lihat Dokter yang Hanya Bisa Menengok Sang Anak dari Balik Pagar Rumah
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR