Nakita.id - Wabah virus Corona di Indonesia sudah mencapai 686 pasien yang positif terinfeksi COVID-19.
Beberapa diantaranya tidak berhasil diselamatkan oleh tenaga medis yang sudah berusaha keras.
Tercatat pada (24/3/2020) kemarin, 55 orang meninggal dunia sementara 30 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Anjuran pemerintah pun terus digaungkan yakni tetap berdiam diri di rumah dan menjauhi kerumunan demi menekan penyebaran virus Corona.
Sedang menghadapi bencana nasional, Presiden Joko Widodo pun memberikan imbauan kepada publik.
Melansir dari tayangan KOMPAS TV, Jokowi membeberkan data tentang wilayah yang paling rentan terdampak virus Corona.
Ia menyinggung sejumlah wilayah yang paling rawan terdampak virus Corona ketika menyiapkan skenario terburuk.
Presiden RI ketujuh ini mengaku sudah menghitung dan membuat skenario tentang efek wabah virus Corona.
"Beberapa skenario telah kita hitung, kita kalkulasi mengenai prediksi COVID-19 ini di negara kita Indonesia," buka Joko Widodo.
"Bulan April seperti apa, bulan Mei seperti apa skenario buruk seperti apa, skenario sedang seperti apa, skenario ringan seperti apa," sambungnya.
Joko Widodo mengungkap apabila kasus COVID-19 semakin meningkat nantinya, ia berharap hanya butuh skenario sedang untuk menanggulangi.
"Jangan sampai masuk ke skenario paling buruk," katanya.
Jokowi mengungkap kalau pemerintah sudah menghitung penurunan dan kenaikan kasus di sejumlah wilayah.
Tak cuma itu, Jokowi juga menyoroti efek virus Corona terhadap masalah ekonomi serta dampaknya pada sejumlah profesi.
"Ini saya berbicara skenario sedang saja, misal profesi buruh, kalau skenario sedang yang terparah nanti akan ada di Nusa Tenggara Barat, akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25%," kata Jokowi.
Untuk profesi nelayan, Jokowi menuturkan kalau dampak paling parah akan terjadi di Kalimantan Barat, dengan penuruan pendapatan sebanyak 34 persen.
"Kemudian pedagang mikro atau pedagang kecil, yang berat ada di Kalimantan Utara, dengan penuruan pendapatan sampai 36%," lanjutnya.
Selanjutnya, Jokowi menyinggung profesi supir angkot dan pengemudi ojek online di Sumatra Utara akan mengalami penurunan pendapatan sampai 44 persen.
Presiden Jokowi mengimbau untuk mengkalkukasi data-data tersebut untuk kemudian direspons dalam bentuk bantuan sosial.
"Kalau kita bekerja secara detail, di lapangan kita ikuti, masyarakat telah bergerak, provinsi telah bekerja, saya meyakini skenario paling ringan yang akan muncul," pungkasnya.
Source | : | YouTube,KOMPAS TV |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR