Nakita.id - Semakin tua usia kandungan, Moms akan dibuat penasaran dengan cara menghitung gerakan janin.
Hal ini tidak lepas dari rasa was-was apakah si Kecil di dalam kandungan dalam keadaan sehat dan kuat.
Biasanya, Moms menjadikan gerakan janin di dalam perut sebagai patokan kalau tidak ada masalah dalam kehamilan.
Melansir dari laman Count the Kicks, ada sejumlah hal yang bisa Moms lakukan untuk menghitung gerakan janin.
Gerakan janin sendiri meliputi tendangan, pukulan, dan bayi berputar.
Hal tersebut akan Moms rasakan pada trimester ketiga, terlebih ketika waktu kelahiran semakin dekat.
Pertama yang harus Moms lakukan adalah mencari waktu yang tepat di saat bayi aktif, biasanya ini terjadi saat malam hari.
Baca Juga: Sudah Tak Sabar Bertemu Si Kecil? Ini Waktu Tepat Gerakan Janin Mulai Terasa
Setelah itu, duduk dengan posisi nyaman atau tidur menyamping untuk bisa menghitung gerakan bayi.
Angka rata-ratanya adalah bayi akan bergerak 10 kali dalam kurun waktu 30 menit sampai satu jam.
Namun, angka tersebut tidaklah paten yang artinya setiap bayi bisa memiliki jumlah gerakan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Cara Menghitung Gerakan Janin, Begini Trik dan Tipsnya Menurut Ahli Kandungan
Hal yang perlu Moms ingat adalah mencatat gerakan bayi dan membandingkannya setiap hari.
Pasalnya, dengan catatan tersebut Moms akan lebih mudah melihat perbedaan gerakan si Kecil menguat atau melemah.
Dikutip dari laman Baby List, ada sejumlah alasan yang dikemukakan ahli tentang kurang atau lebihnya gerakan janin.
Dokter Jennifer Lang, M.D seorang ahli OBGYN menjelaskan kalau Moms harus tetap tenang dan memerhatikan gerakan janin.
Baca Juga: Khawatir Apakah Gerakan Janin di Dalam Rahim Normal? Ini yang Harus Moms Ketahui
"Jika kalian belum merasakan gerakan janin di usia kandungan 20 minggu, bukan berarti ada yang salah," terangnya.
Dokter Jennifer Lang mengatakan kalau bisa saja plasenta terletak pada bayi dan perut sehingga menghalangi gerakan dirasakan oleh Moms.
Ketika sudah bisa merasakan gerakan janin, pastikan Moms memerhatikan dua poin berikut.
Baca Juga: Menghitung Gerakan Janin Ternyata Dapat Menurunkan Risiko Berbahaya
1. Gerakan janin melemah atau berkurang
Jika bayi bergerak lebih lemah atau kurang dari sebelumnya, biasanya ada sebab yang masuk akal.
Misalnya bayi sedang tidur dan tenang.
Dikatakan dr Jessica Lang, bayi akan lebih tenang ketika Moms baru saja berhubungan intim atau banyak bergerak.
Sedangkan di kehamilan tua, bayi yang ukurannya kian besar jarang bergerak karena tidak cukup ruang di dalam rahim.
Baca Juga: Kepala Berada di Bawah, Itu Ciri Gerakan Janin Sudah Masuk Panggul yang Buat Ibu Rasakan Hal Ini
2. Gerakan janin menguat atau bertambah
Bayi yang bergerak terlalu banyak dan kuat biasanya juga menimbulkan tanda tanya.
Apakah hal tersebut normal dan sehat? Faktanya janin di dalam perut hanya sedang merasa 'sibuk'.
Tapi, peningkatan gerakan janin yang tiba-tiba dan tidak wajarbisa menjadi tanda gangguan.
Untuk itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan jika Moms mengalami hal ini.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Count the kicks,Baby List |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR