Setelah menerima laporan nenek korban, jajaran Polsek Gunung Megangpun langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku dan dibawa ke Polsek Gunung Megang kemudian diserahkan ke unit PPA Polres Muaraenim untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Pelaku Lia, saat ditemui Tribunsumsel.com di ruang pemeriksaan Unit PPA Polres Muaraenim mengakui perbuatannya dikarenakan rasa emosi sesaat.
"Saya menyesal seumur hidup saya, karena menyebabkan anak saya meninggal, sebenarnya tidak ada niat saya mau membunuhnya.
"Saya sangat menyayangi anak saya. Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau membunuhnya. Kalau memang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir saja."
"Tapi saya ibunya, saya sangat menyanyanginya, itu cuma karena saya kesal saja, saya memukulnya tidak kuat dibagian bahu, tapi piringnya tipis jadi pecah dan kena bahunya, saya menyesal yuk," katanya kepada petugas.
Ia juga mengatakan bahwa sebelum disuapi, anaknyalah yang meminta makan.
"Dia bilang, 'Mak mamam'. Saya ambilkan dia nasi, dan saya suapin, tapi tidak tahu hari itu dia tidak mau makan, biasanya kalau dia minta makan, dia tidak disuapi tapi makan sendiri.
"Hari itu dia sama sekali tidak mau, dia makan bersama anak Ayuk, ipar saya. Nasi anak Ayuk ipar saya sudah hampir habis, sedangkan anak saya tidak mau makan.
"Saya mencoba membujuknya, namun dia malah memukuli badan saya, saya kesal, bahunya saya pukul dan terjadilah peristiwa tersebut," jelasnya.
Ia juga mengatakan ia syok saat melihat anaknya terkapar berlumuran darah.
Source | : | Tribunsumsel.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR