Nakita.id - Hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia bahkan di dunia masih terus bertambah.
Dikabarkan sebelumnya jika orangtua salah satu yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi virus corona karena kekebalan tubuhnya sudah menurun.
Selain itu, bagi seseorang yang telah memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, maka ia juga memiliki risiko tinggi terhadap Covid-19.
Ada pula beberapa kasus Covid-19 yang menyerang anak-anak, namun ternyata jumlah kasusnya tak sebanyak orang dewasa.
Seorang konsultan respirologi anak FKUI RSCM, Wahyuni Indawati memberikan dugaan akan hal tersebut.
Ia menjawab melalui acara 'Sapa Indonesia Pagi' yang diunggah ke kanal YouTube KompasTV (9/4/2020).
Dalam tayangan tersebut diperlihatkan beberapa pertanyaan dari warganet.
Salah satu warganet bertanya, apa yang menyebabkan anak-anak tidak rentan terkena Covid-19.
Mulanya, Wahyuni menjelaskan bahwa presentase anak yang terpapar virus corona lebih kecil dari orang dewasa.
"Kalau kita lihat presentasi anak yang terkena Covid ini memang jauh lebih kecil dibandingkan orang dewasa. Data di China saja, yang memiliki angka Covid tertinggi, angka anak saja hanya 1,1 persen dari seluruh yang terinfeksi Covid ini," jelasnya.
Selanjutnya, Wahyuni menjelaskan dugaannya soal mengapa anak-anak presentasenya lebih kecil terpapar virus ini.
Baca Juga: Sudah Terlanjur Dipesan untuk Obati Covid-19, Ternyata Klorokuin Berisiko Tinggi Bagi Tubuh
Menurutnya, salah satu alasannya diduga karena anak-anak memiliki mobilitas yang lebih sedikit ketimbang orang dewasa.
Jika ada anak yang terinfeksi virus corona, salah satu alasannya lantaran tertular dari anggota keluarga yang positif Covid-19.
"Ini adalah suatu infeksi yang baru sehinga mekanisme imun terhadap virus ini belum banyak diketahui. Namun kalau kita lihat barangkali secara logika saja mobilitas anak ini kan jauh dibandingkan dengan orang dewasa, sehingga kemungkinan transmisi ke anak-anak ini jauh lebih kecil daripada ke orang dewasa," jelasnya.
"Kalau melihat kasus-kasus yang terjadi, umumnya anak-anak yang terinfeksi itu berhubungan dengan anggota keluarga lain yang terinfeksi," tambahnya.
Namun, menurut Wahyuni bukan berarti anak-anak tidak bisa terserang virus corona, hanya saja data di lapangan angkanya lebih kecil ketimbang pasien Covid-19 yang dewasa.
"Jadi sebenarnya anak-anak ini bukannya tidak bisa terkena (virus corona), tapi memang datanya kalau kita lihat datanya lebih kecil daripada orang dewasa," ujarnya.
"Data global saat ini, anak justru angka kematiannya lebih kecil dibandingkan dengan dewasa. Di Indonesia angka kematian (akibat Covid-19) pada anak ada, dari 23 (yang terinfeksi) ada sekitar tiga atau empat anak yang meninggal. Itu pun anak-anak yang mempunyai penyakit dasar tertentu," tambahnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR