Nakita.id - Diet memang tidak pernah mudah, sebab diet membutuhkan banyak waktu, kesabaran, dan pengetahuan.
Nah, jika Moms sudah melakukan berbagai macam diet dengan mengonsumsi makanan 'sehat' tetapi berat badan tak kunjung pula turun, mungkin Moms telah melakukan beberapa kesalahan ini.
BACA JUGA: Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi
Dilansir dari Insider, Lisa Moskovitz seorang ahli diet di New York Nutrition Group Lisa Moskovitz dan Kathleen Trotter seorang ahli kebugaran sekaligus penulis 'Finding Your Fit' mengungkapkan ada beberapa alasan mengapa diet seseorang tak kunjung memberikan hasil yang diinginkan.
Pertama, kekhawatiran dengan kalori sehingga tidak mencukupi nutrisi.
Tak dapat dipungkiri banyak orang yang menghitung jumlah konsumsi kalorinya setiap hari saat sedang melakukan diet.
Menurut Trotter hal tersebut bukanlah hal yang mudah, sehingga ia pun lebih menyarankan seseorang agar lebih sadar akan nilai gizi makanan dibandingkan menghitung kalori makanan.
"Jika Anda mengonsumsi camilan 100 kalori dan tidak memiliki nilai gizi maka itu tidak membantu.
Sebaliknya, beralihlah ke camilan dengan jumlah kalori yang sedikit lebih tingga yang memiliki nilai gizi lebih baik sehingga dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Tandanya Jika Keringat Pada Bayi Adalah Gejala Penyakit Berbahaya
Kedua, stres dan kurang tidur.
Keadaan mental memiliki banyak hubungan pada kesehatan fisik tubuh.
Salah satunya yaitu antara hubungan emosi dan berat badan.
"Bahkan dengan diet yang sempurna dan banyak aktivitas, jika Anda tidak mendapatkan cukup tidur atau memiliki tingkat stres yang tinggi secara kronis maka tubuh Anda mungkin akan menahan lebih banyak berat badan dan lemak daripada membakarnya," tegas Moskovitz.
Untuk itu, Moskovitz menyarankan untuk meluangkan waktu libur seperti hari minggu untuk mendapatkan tidur tambahan atau yoga.
Dengan begitu, tubuh akan lebih tenang dan memberikan efek positif untuj kesehatan fisik.
BACA JUGA: Payudara Besar Lebih Berisiko Terkena Kanker Payudara, Benarkah?
Ketiga, tidak cukup makan.
Saat melakukan diet banyak orang yang langsung mengurangi porsi makannya sehari-hari.
Menurut Trotter dan Moskovitz hal itu kurang tepat jika dilakukan karena justru dapat memberikan efek yang buruk bagi tubuh.
"Kurang makan dapat memaksa tubuh menimbun atau menyimpan semua kalori daripada membakar mereka. Itu juga bisa memperlambat metabolisme Anda," ujar Moskovitz.
Dari pada mengurangi porsi makan, Moskovitz merekomendasikan untuk menemukan keseimbangan makan yang tepat.
BACA JUGA: Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi
Keempat, makan makanan 'sehat' yang sebenarnya tidak sehat.
Saat sedang diet jangan pernah terpengaruh akan makanan 'rendah lemak' atau 'natrium rendah', sebab bisa saja ternyata hal itu tidak benar.
Trotter menyarankan untuk menjauhkan diri dari makanan kemasan sepenuhnya saat sedang diet.
Ia mengatakan bahwa beberapa kliennya makan sekotak penuh kacang dan berpikir bahwa hal tersebut merupakan pilihan yang baik.
Namun ternyata hal tersebut justru dapat memberikan efek negatif pada diet mereka.
Kelima, olahraga yang terlalu stagnan.
Trotter menjelaskan jika kardio ialah olahraga yang dilakukan selama diet, sebaiknya segera ganti rutinitas olahraga.
"Daripada hanya melakukan elliptical dan zoning selama dua puluh menit, Anda perlu melakukan interval.
Dengan interval, Anda akan bergantian antara latihan intensitas tinggi dan rendah.
Hal ini dapat membuat metabolisme pada tubuh tinggi dan membakar banyak kalori dalam waktu singkat," ujarnya.
Ia pun menambahkan untuk melakukan kelas zumba atau HIIT selama diet.
Hal tersebut dapat membantu kesehatan mental dan fisik.
BACA JUGA: Bingung Membedakan Kelelahan Akibat Anemia atau Bukan? Begini Caranya
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | insider |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR