Lebih sedikit dari mereka yang mencari perawatan medis dan lebih cenderung mengabaikan nasihat masyarakat.
Tak berhenti sampai di situ, dalam penelitian sebelumnya, pria juga dikatakan memiliki respons kekebalan antivirus bawaan yang lebih rendah terhadap berbagai infeksi, termasuk hapatitis C dan HIV.
Studi pada tikus dalam penelitian ini, juga berlaku untuk infeksi virus corona, meskipun penelitian secara khusus belum dilakukan terhadap Covid-19.
"Sistem kekebalan tubuh mereka (pria) mungkin tidak langsung merespons dengan tepat ketika infeksi awal virus," jelas Sabra Klein, Profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Kematian Pria Akibat Virus Corona Lebih Tinggi, Ini Penyebabnya".
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,The Guardian |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR