Nakita.id – Demi memutus mata rantai penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menerapkan sejumlah kebijakan.
Salah satunya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dengan mobilitas warga yang lebih terbatas, pemerintah di beberapa wilayah pun memberikan bantuan sosial (bansos) untuk para warga yang terdampak.
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi.
Akan tetapi, ketika diberi bansos, sejumlah warga di wilayah Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi justru mengambilkannya lagi kepada pemerintah.
Wah, kira-kira karena apa ya, Moms?
Mengutip dari Kompas.com, Lurah Cikiwul, Warsik Suryana, membenarkan jika ada sejumlah warganya yang mengembalikan bansos dari pemerintah.
Ia mengatakan ada lima paket bansos yang telah dikembalikan warga.
“Iya (ada yang kembalikan), yang baru lapor ke saya baru lima orang,” ucap Warsik, Selasa (21/4/2020).
Bukan tanpa alasan, pengembalian bansos tersebut rupanya terjadi, karena warga penerima bantuan merasa masih mampu memenuhi kebutuhan mereka selama masa PSBB ini.
Menariknya lagi, warga yang mengembalikan bansos tersebut bahkan justru memilih membagikannya kembali kepada mereka yang lebih membutuhkan namun tidak mendapat bantuan.
“Jadi bukan menolak bantuan, mereka merasa mampu memenuhi kebutuhan saat PSBB ini makanya dikembalikan. Keinginan si penerima sembako yang mengalihkan ke yang lain (orang membutuhkan),” ungkap Warsik.
Saat ditanya mengapa warga mampu bisa mendapat bantuan, Warsik pun menyampaikan biasanya mereka yang dapat bansos daftar langsung melalui online dan datang ke Dinas Sosial.
“Didata semua sesuai kriteria kita, karena bantuannya bertahap dari Pemkot. Makanya sebagian bantuan lainnya masih menunggu Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Sebagai informasi, dalam masa PSBB ini, Pemerintah Kota Bekasi mendistribusikan bantuan sosial bagi 150.000 Kartu Keluarga yang terdampak Covid-19 di Kota Bekasi secara bertahap.
Adapun 150.000 KK yang terdampak itu, yakni warga yang tercatat sebagai Non DTKS.
Non DTKS adalah pekerja harian yang terdampak akibat Covid-19, yaitu ojek online, pedagang, dan karyawan yang terancam diPHK.
Adapun paket bantuan sosial yang diberikan adalah sembako, yang mana dananya diambil dari APBD 2020.
Distribusi paket bantuan sembako itu pun akan dilakukan bertahap oleh Dinas Sosial melalui kelurahan berdasarkan by name by addres (BNBA) data Rumah Tangga Non DTKS yang telah diverfikasi dan dibuatkan berita acara oleh RW dan lurah di wilayah Kota Bekasi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR