Dalam jurnal Obesity, tim, yang terdiri dari peneliti dari Jerman dan AS, mengatakan bahwa lemak mungkin "berfungsi sebagai reservoir (wadah) vital".
Mereka berpendapat bahwa sel-sel yang mengandung lemak di paru-paru dapat menyebabkan pasien mengembangkan fibrosis paru, gangguan pernapasan akibat adanya jaringan parut dalam paru.
Menurut penelitian, hal itu cenderung mempengaruhi keparahan klinis Covid-19.
Selain membahas soal orang yang obesitas rentan terinfeksi Covid-19, beberapa peneliti sekarang percaya bahwa obat diabetes dapat melawan infeksi.
Tim mengatakan obat yang disebut thiazolidinediones (TZDs), yang biasa digunakan untuk mengobati diabetes, dapat digunakan kembali untuk Covid-19.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR