Ia kemudian diperiksa dengan rapid test dan hasilnya pun reaktif.
Sayangnya, saat menunggu hasil pemeriksaan swab, ibu tersebut justru memaksa pulang.
"Dia memaksa pulang karena suami dan ketemu sama anaknya juga," sambung Teguh.
Beberapa hari kemudian, hasil swab yang keluar menyatakan pasien positif virus corona.
Petugas kesehatan pun lantas meminta pasien tersebut untuk segera diisolasi di RSUD Cileungsi.
Ironisnya, saat dihubungi, pasien justru menolak hal tersebut.
"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ucap Teguh.
Bahkan, saat didatangi petugas, ibu tersebut dan keluarganya sudah tidak ada di kediamannya di Kecamatan Jonggol.
"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR