Nakita.id - Ketika Moms sudah menjalankan imbauan pemerintah untuk di rumah aja, namun masih banyak yang tak menurut tak bisa dipungkiri kita merasa kesal.
Bukan hanya kita, namun para tenaga kesehatan yang sampai sekarang masih berjaga pun merasakan hal yang sama.
Maka tak heran tagar #IndonesiaTerserah sempat trending di media sosial Twitter beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu lalu para tenaga kesehatan (nakes) sempat melancarkan bentuk protes di media sosial yang diikuti dengan tagar #IndonesiaTerserah.
Dalam unggahan-unggahan dengan tagar itu ditemukan banyak nakes berfoto dengan membawa tulisan Indonesia Terserah.
Hal itu tak lama setelah bandara ramai dengan antrean orang yang hendak mudik serta tak memperhatikan jarak sosial.
Setelah itu masih banyak orang yang tidak menjaga protokol kesehatan, seperti keluar rumah tanpa masker, mudik ke kampung halaman, belanja baju di mal dalam kondisi berkerumun, dan sebagainya.
Banyaknya orang mengabaikan protokol kesehatan, menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia pada umumnya.
Lalu jika Moms sudah taat tapi orang-orang sekitar belum, apa yang sebaiknya dilakukan?
Dosen dan Psikolog di Fakultas Psikologi UGM Sutarimah Ampuni menyarankan Moms untuk bersikap asertif.
Baca Juga: Emosi Memuncak dengan Orang Pakai Masker Cuma Buat Aksesoris, Alya Rohali Semprot: 'Buat Apa Deh?!'
"Sebaiknya setiap orang punya asertivitas," katanya pada Kompas.com, Jumat (28/5/2020).
Dia menjelaskan, orang yang asertif yaitu berani mempertahankan atau menyuarakan haknya.
Namun dengan cara yang baik dan meminimalkan konflik dengan lingkungan.
Misalnya, seorang kasir atau pramuniaga berani secara asertif menegur pelanggan yang tidak memakai masker.
Kalimatnya seperti ini contohnya: “Mohon maaf aturan di toko kami setiap pelanggan yang masuk harus memakai masker”.
Menegakkan aturan
Tapi hal itu bisa dilakukan jika sudah ada aturan. Juga, aturannya sudah terpampang jelas di pintu masuk.
Jadi di sini kasir/pramuniaga hanya menegakkan aturan saja.
Akan tetapi jika Moms melihat orang-orang tidak taat protokol di tempat umum, seperti di jalan, pasar, atau tempat umum lain berbeda perlakuannya.
Dia mengatakan, di tempat umum orang-orang tidak saling mengenal, maka cara untuk asertif tidak selalu dengan menegur.
Hal itu karena kemungkinan menegur justru akan menimbulkan konflik.
Cara asertif yang bisa dilakukan dengan menjaga jarak dengan orang lain.
Sutarimah juga menjelaskan, dalam beradaptasi, manusia bisa melakukan 3 hal berikut:
1. Mengubah lingkungan
2. Mengubah diri
3. Kalau dia tidak mungkin atau tidak bisa mengubah lingkungan, maka yang dapat dia lakukan adalah mengubah diri.
Mengubah diri yang dimaksud bisa dengan menghindari/ambil jarak, menyediakan masker cadangan sehingga bisa diberikan pada orang lain yang tidak memakai masker.
Stres
Dengan kondisi orang-orang sekitar tidak taat protokol kesehatan sebetulnya tidak perlu sampai stres.
Tapi jika terjadi stres karena hal tersebut, Sutarimah mengatakan Moms perlu menghindari lingkungan tersebut dan lindungi diri sebaik mungkin.
Sementara itu jika terjadi pada para nakes, dia menyarankan para nakes tetap fokus saja pada perawatan yang mereka lakukan.
Jadi tidak perlu memusingkan kondisi di luar. Hal yang bisa dilakukan antara lain: menyampaikan rekomendasi formal melalui organisasi profesi terjun langsung membuat himbauan-himbauan melalui medsos melakukan kampanye tidak resmi ke orang-orang di sekitar, seperti pasien, keluarga, komunitas.
"Nakes menurut saya adalah significant persons yang dipercaya masyarakat awam, jadi menurut saya posisi mereka sangat strategis untuk memberi propaganda dan teladan mengenai protokol kesehatan ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Orang Sekitar Tidak Taat Protokol Kesehatan, Apa yang Harus Dilakukan?"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR